kievskiy.org

45 Jemaah Haji Asal Jabar Meninggal, Tata Kelola Kesehatan Harus Dievaluasi

Ilustrasi jemaah haji.
Ilustrasi jemaah haji. /Pikiran Rakyat/Eri Mulyani

PIKIRAN RAKYAT - Jumlah Jemaah haji asal Jawa Barat hingga 30 Juni 2024 mencapai 45 orang. Sementara pada tahun lalu total jumlah jemaah haji asal Jabar yang wafat sebanyak 118 jiwa.

Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Dodo Suhendar mengatakan bahwa jumlah kasus kematian jemaah haji tersebut menandakan adanya perbaikan tata kelola kesehatan jemaah haji sepanjang pelaksanaannya.

"Nah ini kelihatan ini dari teman-teman medis tampaknya lebih lebih prepare ya karena juga saya lihat monitor setiap hotel itu ada klinik jadi di samping masing-masing kloter ada dokternya. Nah itu bisa ke klinik ya," ucapnya.

Evaluasi pelaksaan puncak haji

Meski mengapresiasi elemen kesehatan, Dodo menyoroti masih perlunya pembenahan pelaksanaan puncak haji, terutama ketika di Mina. Dodo masih menemukan adanya jemaah yang harus lesehan.

"Nah di samping itu kan kondisi fisik di Mina itu kan sangat melelahkan ya setiap hari berjalan kaki ke lempar jumroh 7 kiloan gitu kan sehingga itu yang di situ ada emosional di situ ada sensitif ada kecapekan," ujarnya.

Kemudian yang menjadi sedikit kendala adalah masalah transportasi ketika puncak haji, jemaah terbebani dengan ongkos yang mahal karena bus pengangkut jemaah tidak beroperasi sementara.

"Ini juga jadi bagian yang apakah ke depan, Pemprov akan khusus nyewa kendaraan khusus jemaah haji Jawa Barat dan untuk memperlancar," katanya.

Inovasi

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Ajam Mustajam sebelumnya mengatakan bahwa puncak ibadah haji di Arafah, Mudzdalifah, dan Mina (Armuzna) secara keseluruhan berjalan lancar dan sukses.

Ia menyatakan kesuksesan ini tidak lepas dari perhatian serius pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama Republik Indonesia yang terus melakukan terobosan dan inovasi dalam penyelenggaraan ibadah haji.

"Pada operasional ibadah haji tahun 2024, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melakukan terobosan spektakuler di Armuzna dengan tidak lagi menggunakan Mina Jadid sebagai lokasi tenda bagi jemaah haji Indonesia," ujar Ajam pada Senin, 24 Juni 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat