kievskiy.org

Seperti Indonesia, Jemaah Haji Malaysia dan Libya Juga Keluhkan Pelayanan Buruk Masyariq

Ilustrasi jemaah haji di Arafah saat puncak haji.
Ilustrasi jemaah haji di Arafah saat puncak haji. /Pikiran Rakyat/Eva Fahas

PIKIRAN RAKYAT - Masyair menjadi salah satu isu dalam penyelenggaraan haji 2023. Akibat buruknya performa layanan Masyariq saat fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), sejumlah persoalan muncul dalam rentang 8–13 Zulhijah 1444 H.

Tak hanya dirasakan Indonesia, buruknya layanan Masyariq juga dirasakan jemaah Malaysia dan Libya. Masyariq adalah nama Syarikah yang mendapat izin dari otoritas Arab Saudi untuk memberikan layanan kepada jemaah selama di Armina. Karenanya, Indonesia, Malaysia, dan sejumlah negara Asia Tenggara lainnya, menjalin kerja sama dengan Masyariq dalam penyediaan layanan jemaah haji.

“Malaysia juga menghadapi masalah yang sama di Masyair. Kami sudah mencoba meninjau kesiapan di Masyair bahkan sejak 20 hari sebelum wukuf, dan saat itu belum siap. Bahkan nampak Tim Masyariq baru mulai kerja. Kami selalu dijanjikan bahwa semua akan siap sebelum hari H. Namun, setelah ditinjau lagi sepekan kemudian, tidak jauh beda,” demikian Direktur Eksekutif Haji pada Tabung Haji Malaysia Dato Sri Syed Saleh saat berkunjung ke kantor Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah di Syisyah, Jumat, 7 Juli 2023.

Baca Juga: Tiga Jemaah Haji Indonesia Hilang Selepas Puncak Haji

Kehadiran Syed Saleh beserta 20 delegasi Tabung Haji, disambut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief beserta jajarannya. Pertemuan dua pihak ini menjadi sarana saling bertukar informasi, termasuk tentang persoalan di Armina.

“Ada fasilitas yang tidak siap digunakan, air juga tidak cukup. Masalah air di Arafah menjadi isu cukup besar. Katering di Arafah juga lambat,” ujarnya.

Situasi di Mina juga amat teruk (parah). Tabung Haji juga menekankan ke Masyariq, bahwa tidak seharusnya mereka menerima jemaah nonkuota dalam maktab. Syed Saleh juga menyoroti kualitas katering di Armina, sempat ada sajian dengan menu hanya nasi dan telur.

Belum lagi keberadaan kasur di Mina yang justru mempersempit ruangan.

Baca Juga: Kloter 1 Jemaah Haji Asal Majalengka Mendarat di Bandara Kertajati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat