PIKIRAN RAKYAT – Simak contoh Khotbah Jumat tentang Maulid Nabi. Isi tentang teks khotbah tersebut kali ini adalah mengenai kepemimpinan sang nabi terakhir atau nabi akhir zaman dalam ajaran Islam.
Nabi Muhammad selama hidupnya menjadi pemimpin agama sampai pemimpin negara. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kisah hidupnya. Bagi Anda yang mencari teks khotbah untuk Jumat mengenai Rasulullah, Anda bisa menjadikan teks yang disadur dari laman Kemenag (Kementerian Agama) ini sebagai referensi.
Khotbah Jumat tentang Maulid Nabi Muhammad
Khotbah I
Baca Juga: 7 Amalan Maulid Nabi Muhammad, Salah Satunya Tunjukkan Rasa Gembira
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ الله أُوْصِيْكُم وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ ، فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Jemaah salat Jumat rahimakumullâh,
Ada ayat Al-Qur’an yang menggambarkan karakter kepemimpinan Rasulullah sebagai penyampai risalah sekaligus pemimpin. Ayat itu berbunyi:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Sungguh, benar-benar telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, dan (bersikap) penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS at-Taubah: 128)
Ayat ini mengungkap empat hal. Pertama, Allah menurunkan risalah kepada umat manusia melalui sosok mulia yang juga manusia, bukan jin atau malaikat yang sulit dinalar. Hal ini mengandung hikmah memudahkan umat manusia dalam meneladani sosoknya. Nabi Muhammad SAW adalah figur yang sangat dekat dengan umatnya, memahami dan sanggup berkomunikasi (berbahasa) secara baik dengan sasaran dakwahnya, ia juga merasakan apa yang dirasakan makhluk pada umumnya seperti lapar, haus, sampai butuh istirahat.
Baca Juga: Daftar 15 Kata Mutiara Maulid Nabi Muhammad dalam Bahasa Indonesia
Kedua, Rasulullah memiliki empati yang amat tinggi terhadap penderitaan umatnya. Beliau memberi teladan kepemimpinan yang tidak memberatkan. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengaitkan kalimat ‘azîzun ‘alahi mâ ‘anittum dengan dua hadits: