kievskiy.org

Dosa-Dosa yang Tidak Diampuni di Malam Nisfu Sya'ban, Waspada Agar Tidak Jadi Penghalang!

Ilustrasi. Golongan yang mendapatkan ampunan di bulan Ramadhan.
Ilustrasi. Golongan yang mendapatkan ampunan di bulan Ramadhan. /Pexels/Monstera

PIKIRAN RAKYAT - Malam Nisfu Syaban merupakan malam pengampunan dosa bagi orang-orang muslim. Namun ada beberapa hal yang menjadi penghalang dosa yang telah diperbuat seorang muslim diampuni oleh Allah SWT.

Dalam sebuah Hadis dijelaskan bahwa malam Nisfu Syaban merupakan lailaatul maghfiroh atau malam pengampunan dosa, sehingga pada malam terebut, Allah SWT menganjurkan amal sunnah seperti Shalat, membaca shalawat, dan memperbanyak doa.

Tetapi, ada dua dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT pada malam Nisfu Syaban. Ada beberapa hadis yang mendasari penjelasan ini, salah satunya adalah sabda Rasulullah SAW berikut:

يطَّلِعُ اللهُ إلى جَمِيْعِ خَلقِه ليلةِ النِّصفِ مِن شعبانَ فيغفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِه إلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشاحِنٍ

"Allah memandang semua makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban kemudian mengampuni dosa mereka kecuali dosa musyrik dan dosa kemunafikan yang menyebabkan perpecahan." (HR Imam AT-Thabrani dan Ibnu Hibban dari Mu'adz bin Jabal).

Meski kualitas hadits tersebut dha'if atau lemah, namun masih tetap bisa diamalkan karena terkait dengan fadhailul amal. Kelemahannya juga tidak terlalu parah karena merupakan pendapat mayoritas ulama hadits sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam kita Taqrib-nya.

Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengatakan dosa yang tergolong sebagai dosa besar juga tidak akan diampuni pada malam-malam pengampunan dosa seperti malam Nisfu Syaban dan juga malam pengampunan lainnya.

Selain itu, kata Sayyid Muhammad, dosa-dosa tersebut merupakan hal yang harus dijauhi baik di malam penuh ampunan seperti Nisfu Syaban, bulan Ramadhan, asyhurul hurum, serta malam-malam ampunan lainnya. Hal tersebut berdasarkan hadits riwayat Bukhari, Tirmidzi, dan An-Nasa'i dari Ibu Mas'ud yang artinya.

"Abdullah bin Mas’ud bertanya, ‘Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling berat?’ Kemudian Rasulullah menjawab, ‘menjadikan suatu hal sebagai persamaan dari Allah yang telah menciptakanmu (syirik).’ Kemudian Abdullah berkata, ‘Apalagi wahai Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Membunuh orang tuamu karena engkau takut dia makan bersamamu.’ Abdullah bertanya lagi, ‘Kemudian apalagi wahai Rasul?’ ‘Kamu berzina dengan istri tetanggamu."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat