kievskiy.org

Apakah Boleh Membaca Niat Puasa Ramadhan 2024 Satu Kali untuk Sebulan? Simak Penjelasannya

Ilustrasi. Bacaan niat puasa Arafah 9 Dzulhijjah jelang Idul Adha 2023, lengkap tulisan Latin, Arab dan artinya.
Ilustrasi. Bacaan niat puasa Arafah 9 Dzulhijjah jelang Idul Adha 2023, lengkap tulisan Latin, Arab dan artinya. /Pixabay/iqbalnuril Pixabay/iqbalnuril

PIKIRAN RAKYAT - Awal Ramadhan menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Dengan adanya perbedaan metode dalam penentuan awal Ramadhan, seperti yang Anda jelaskan, memang sering kali terjadi perbedaan tanggal di antara berbagai organisasi Islam dan pemerintah setempat.

Metode hisab (perhitungan astronomis) dan rukyat (pengamatan hilal) adalah dua cara utama yang digunakan dalam menentukan awal bulan dalam kalender Islam, termasuk Ramadhan.

Kesimpulannya, bagi umat Islam, penting untuk mengikuti pengumuman resmi dari otoritas keagamaan lokal mereka mengenai awal Ramadhan. Baik itu pengumuman dari Muhammadiyah yang menetapkan 1 Ramadhan 1445 H pada Senin, 11 Maret 2024, atau hasil pengamatan hilal global yang diperkirakan menetapkan awal puasa pada Selasa, 12 Maret 2024.

Nah kapan niat puasa Ramadhan 2024 sebaiknya dibaca oleh umat islam yang hendak menjalankan ibadah shaum? Simak selengkapnya.

Kapan Membaca Niat Puasa Ramadhan 2024?

Berdasarkan As-Sunnah, ada ketentuan khusus mengenai waktu untuk berniat dalam puasa Ramadhan yang berbeda dengan puasa sunnah. Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah dari Hafshah niat puasa dilafadzkan sebelum fajar menyingsing.

مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَحْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

”Siapa saja yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar maka tidak ada puasa baginya.”(HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majjah, dari hafshah)

Berbeda dengan puasa sunnah, di mana niat dapat dilakukan hingga sebelum waktu Dzuhur, asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Riwayat Muslim dan Abu Dawud mengisahkan pertanyaan Rasulullah SAW kepada Aisyah ra.

"Apakah ada makanan?" Ketika Aisyah menjawab tidak, Rasulullah bersabda, "Kalau begitu aku berpuasa." Kisah ini memberikan pemahaman bahwa niat puasa sunnah dapat dilakukan hingga siang hari, selama belum ada hal yang membatalkan puasa dilakukan.

Niat dalam ibadah puasa harus memenuhi beberapa kriteria untuk sah. Pertama, adanya maksud mengerjakan puasa (qosdul fi’li). Kedua, menyatakan jenis puasa yang akan dilakukan, seperti puasa Ramadhan, puasa kaffarah, puasa nadzar, dan lainnya (atta’yin). Ketiga, menegaskan fardhu atau sunnahnya puasa yang akan dikerjakan (atta’arrudl), dan yang terakhir, menegaskan bahwa puasa dilakukan semata-mata karena Allah SWT.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat