kievskiy.org

Teks Ceramah Ramadhan 2024: Manfaat Puasa untuk Perkembangan Sosial dan Emosi Anak

Ilustrasi layang-layang, salah satu permainan kesukaan anak-anak.
Ilustrasi layang-layang, salah satu permainan kesukaan anak-anak. /Pixabay/danoliver2

PIKIRAN RAKYAT - Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqoroh (2): 183)

Derajat ketaqwaan menjadi tujuan utama orang beriman setelah menunaikan kewajiban puasa Ramadhan yang Alloh sampaikan dalam akhir surat Al-Baqoroh ayat 183. Hakikat ketakwaan yang tersurat dalam ayat tersebut Allah sampaikan dalam ayat-ayat lain, diantaranya dalam surah al-Baqorah aya: 3-4, 177 dan surah Ali Imron: 134 dan 135.

“Yaitu, manusia yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang telah dianugerahkan kepadanya, beriman kepada kitab suci Alquran dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, serta yang yakin akan adanya kehidupan akhirat.(Al-Baqoroh ayat 3-4).

“Orang yang bertakwa adalah yang beriman kepada Allah, Hari Akhir, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan nabi-nabi-Nya. Kemudian, dia memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan, dan orang yang meminta-minta. Orang yang bertakwa juga memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Di ayat lain juga dijelaskan, orang yang bertakwa selalu menepati janjinya dan bersabar dalam kesempitan, penderitaan, dan peperangan (Al-Baqoroh ayat 177).

“Yaitu, orang-orang yang menafkahkan hartanya di waktu lapang maupun sempit, menahan amarahnya, memaafkan kesalahan orang lain, dan apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri segera ingat kepada Allah, lalu memohon ampun kepada-Nya ( Ali Imron ayat 134 dan 135).

Dari ayat-ayat tersebut dapat kita ambil intisari bahwa mereka yang bertakwa yaitu mereka mengerjakan rukum Iman dan rukun Islam, juga memiliki kepedulian dan kepekaan sosial dan emosi kepada sesama makhluk Allah. Mereka yang bertawa memiliki rasa kepedulian kepada sesama melalui amalan berzakat, menafkahkan harta yang dicintainya dan menolong orang baik ketika banyak harta maupun tidak.

Selain itu, ketaqwaan seseorang juga ditujukkan Alloh dalam ayat-ayatnya, yaitu mereka yang bersabar, menapati janji dan menahan amarah, tidak melalukan kekejian baik kepada orang lain maupun kepada dirinya sendiri dan memaafkan kesalahan orang lain walau bukan perkara yang mudah.

Mencapai derajat ketakwaan dengan melihat karakteristik-karakteristik di atas bukanlah hal yang mudah atau bisa tercapai begitu saja. Namun perlu latihan demi latihan dan pembiasaan. Seseorang tidak dapat dengan begitu saja menjadi seorang yang bertaqwa ketika ia dewasa atau masa balig, namun perlu adanya latihan dan pembinaan sejak dini ketika ia masih anak-anak. Pembinaan yang terus menerus secara konsisten menjadi kunci kesuksesan melahirkan generasi yang beriman dan bertakwa.

Ajaran sifat welas asih

Banyak makna tersirat di balik perintah dan tujuan puasa yang bukan hanya menahan lapar dan haus semata. Alloh sampaikan dalam Al-Quran bahwa puasa Ramadhan menjadi sarana pendidikan bagi kaum Muslimin dan manusia pada umunya. Allah mengajarkan pendidikan keimanan dan katakwaan, mengajak hambanya mendekat diri dan senantiasa mengingat kepada-Nya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat