PIKIRAN RAKYAT - Simak hadis tentang siksa kubur yang bisa diketahui. Salah satu pembahasannya adalah tentang azab bagi orang yang gemar mengadu domba semasa hidup di dunia.
Ada pula hadis tentang mayit yang disiksa karena ditangisi kepergiannya oleh keluarganya. Daftar riwayat dari Nabi Muhammad ini diambil dari penelitian oleh Gisda Aryah Putri pada 2017 lalu dalam penelitian berjudul Azab Kubur dalam Perspektif Hadis (Kajian Tematik Hadis Tentang Azab Kubur) di UIN Jakarta:
Daftar hadis tentang siksa kubur
Simak selengkapnya, dilansir dari penelitian yang dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut:
Azab untuk orang yang tidak pakai penutup saat buang air kecil dan yang suka mengadu domba
Artinya:
“Telah menceritakan kepada kami ʼUtsman berkata telah menceritakan kepadaku Jarīr dari Mansūr dari Mujāhid dari Abdullāh bin Abbās, dia berkata, “Suatu kali Nabi saw. berjalan melewati tembok kota Madinah (atau Mekkah), kemudian beliau mendengar suara dua orang yang disiksa di dalam kubur. Beliau lantas bersabda, Kedua orang mayat ini tengah diazab. Keduanya diazab bukan karena melakukan dosa yang besar (menurut pandangan mereka). Namun memang keduanya adalah dosa besar (menurut Allah). Salah satu dari keduanya tidak menutupi dirinya (dalam riwayat lain: tidak bersuci) saat buang air kecil, sedang orang yang satu lagi sering mengadu domba. Kemudian beliau meminta dibawakah satu pelepah kurma lalu dipatahkan menjadi dua, beliau meletakkan di setiap kuburan satu potong. Seorang bertanya kepadanya, Wahai Rasulullah, mengapa anda melakukan hal ini?‟ Beliau menjawab, Mudah-mudahan keduanya mendapat keringanan selama kedua pelepah ini belum kering, atau hingga kedua pelepah ini kering." (H.R. al-Bukhāri)
Azab kubur karena ditangisi yang masih hidup
Artinya:
“Telah menceritakan kepada kami Hannād bin As-Sarī dari ʼAbdah dan Abi Muʼāwiyah diriwayatkan secara maknawi, dari Hisyām bin ʼUrwah dari Ayahnya dari Ibnu ʼUmar berkata telah bersabda Rasulullah saw. Sesungguhnya orang yang telah mati (mayat) akan disiksa karena tangisan keluarganya yang meratapi terhadapnya‟. Ketika Ibnu ʼUmar menyebutkan hadis ini kepada ʼĀisyah, ʼĀisyah berkata ia (Ibnu ʼUmar) telah lemah (salah mengerti). (Kejadiannya) Nabi saw. melewati suatu perkuburan, kemudian beliau bersabda "Sesungguhnya penghuni kubur ini sedang disiksa karena keluarganya selalu menangisinya‟ kemudian ia (ʼĀisyah) membaca ayat, “Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain” (Q.S Al-An‟ām [6]: 164) Perawi berkata: Dari Abu Mu‟āwiyah, Dia berkata, “Yaitu perkuburan orang Yahudi.” (Shahih: Muttafaq ʼAlaih), Al Ahkam 28. (H.R. Abū Dāwud).***