kievskiy.org

Perjalanan Rasulullah SAW ke Kota Thaif: Keteguhan dalam Dakwah

Suasana Kota Thaif di Provinsi Makkah, yang berada di ketinggian 1879 meter di lereng pegunungan Hijaz, Arab Saudi.
Suasana Kota Thaif di Provinsi Makkah, yang berada di ketinggian 1879 meter di lereng pegunungan Hijaz, Arab Saudi. /Pikiran Rakyat/Rendy Jean Satria

PIKIRAN RAKYAT - Kota Taif, yang terletak di Pegunungan Hijaz di Arab Saudi, menawarkan sejarah yang kaya dan beragam, yang mencerminkan warisan panjangnya sejak zaman kuno hingga masa kini.

Sebagai salah satu kota tertua di wilayah tersebut, Taif telah menyaksikan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Arab dan Islam.

Kota Thaif, meskipun didominasi oleh komposisi bebatuan, tetap diberkahi dengan tanah yang subur. Kesuburan tanahnya telah membuatnya terkenal dengan kekayaan produk pertanian. Berbagai macam buah-buahan seperti delima, kurma dan anggur dihasilkan oleh daerah yang subur ini.

Dalam kesempatan kali ini, Pikiran-Rakyat.com akan mengulas perjalanan sejarah kota yang pernah menjadi bagian dakwah Nabi Muhammad SAW pada bulan syawal tahun ke-10 kenabiannya.

Zaman Kuno dan Jahiliyah

Taif diyakini telah dihuni sejak zaman kuno oleh berbagai suku dan peradaban. Pada masa Jahiliyah, sebelum kedatangan Islam, kota ini merupakan pusat perdagangan dan budaya yang penting di wilayah Hijaz.

Suku Quraisy, yang juga merupakan suku Nabi Muhammad, memiliki kehadiran di kota ini dan memainkan peran penting dalam perkembangannya.

Perjalanan Rasulullah SAW ke Kota Thaif: Keteguhan dalam Dakwah

Setelah kepergian pamannya yakni Abu Thalib, seorang pelindung utama Nabi Muhammad SAW, dan juga istrinya yang setia, Khadijah, perlakuan buruk terhadap Rasulullah SAW semakin meningkat dari orang-orang Quraisy di Mekah.

Oleh karena itu, dalam mencari tempat yang lebih aman untuk menyebarkan Islam, Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk melakukan perjalanan jauh ke Kota Thaif, didampingi oleh sahabat setianya, Zaid bin Haritsah RA. Perjalanan ini terjadi beberapa malam terakhir bulan Syawal tahun ke-10 kenabian.

Dalam literatur Islam, disebutkan Rasulullah SAW tinggal di Thaif selama 10 hari, dengan harapan untuk menyampaikan dakwah Islam kepada penduduk setempat agar menjalankan perintah dari Allah SWT.

Akan tetap, meskipun beliau dengan penuh keikhlasan menyampaikan pesan agama kepada semua pemuka setempat, sayangnya tidak ada yang mau menerima dakwah beliau.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat