kievskiy.org

Latar Belakang Turunnya Surah Al-Qadr: Kisah dari Seorang Laki-Laki Saleh yang Istiqomah

Ilustrasi membaca Al-Qur'an.
Ilustrasi membaca Al-Qur'an. /Pixabay/cahiwak

PIKIRAN RAKYAT – Di dalam Al-Qur’an, surah Al-Qadr, hanya terdiri dari lima ayat yang mengandung kekayaan pesan yang tak terhingga. Surah yang terkenal dengan sebutan ‘Inna Anzalnahu’ ini merupakan surah ke-97.

Pertama-tama, Surah Al-Qadr ini menjelaskan bahwa Lailatul Qadr adalah malam saat Al-Qur'an turun sebagai petunjuk bagi umat manusia. Ini menunjukkan kemuliaan malam tersebut di hadapan Allah SWT.

Menurut para ahli tafsir, meskipun kata "Al-Qur'an" tidak disebutkan secara eksplisit dalam surah yang diturunkan di Makkah ini, namun secara implisit mengisyaratkan awal diturunkannya Al-Qur'an yakni pada malam Lailatul Qadr.

Akan tetapi, terdapat perbedaan pendapat di antara berbagai mazhab tentang kapan tepatnya malam Lailatul Qadr jatuh dalam bulan Ramadan.

Makna dalam Terjemahan Ayat

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan." (QS. Al-Qadr: 1)

Surah Al-Qadr mengawali dengan penegasan akan kebesaran malam tersebut, sebagai waktu turunnya wahyu pertama Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW. Ini menunjukkan keagungan malam tersebut di hadapan Allah SWT.

"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?" (QS. Al-Qadr: 2)

Allah SWT menegaskan kehebatan malam tersebut, dan menyuruh umat manusia untuk merenung dan mencari tahu lebih lanjut tentang keistimewaannya. Hal ini menunjukkan pentingnya bagi manusia untuk menghargai dan memanfaatkan malam tersebut.

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 3)

Ayat ini menegaskan keutamaan malam Lailatul Qadr, yang keberkahannya melampaui seribu bulan. Ini menunjukkan nilai luar biasa dari setiap amal kebajikan dan ibadah yang dilakukan pada malam tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat