PIKIRAN RAKYAT - "Senang melihat orang lain susah, susah melihat orang lain senang." Itulah hasad. Hasad atau dengki merupakan sifat jelek. Syaikh Musthafa Al-'Adawi dalam At-Tahsiil li Ta'wil At-Tanziil Juz 'Amma fii Sual wa Jawab mengungkapkan, hasad adalah menginginkan hilangnya nikmat orang lain.
Dalam Majmu'ah Al-Fatawa, Ibu Taimiyah rahimahullah menuturkan, hasad adalah membenci dan tak suka keadaan baik yang ada pada orang yang dihasad. Sedangkan menurut Pimpinan Pondok Pesantren Darush Sholihin Gunung Kidul, Yogyakarta, K.H. Muhammad Abduh Tuasikal, hasad merupakan sifat yang jelek karena kebencian yang ada disebabkan oleh kurang berimannya kita kepada takdir Allah dan tidak setuju pada pembagian karunia Allah.
Dia juga menilai, hasad disebabkan karena cinta terhadap dunia, takut disaingi, takut diejek orang lain, serta lemahnya iman. Menurut Syaikh Ibnu 'Utsaimin dalam Syarh Al-Arba'in An-Nawawiyyah, hasad adalah berharap hilangnya nikmat Allah pada orang lain. Nikmat tersebut bisa berupa harta, kedudukan, ilmu, dan lainnya.
Dalam hadis riwayat Muslim nomor 2564, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخوَاناً. المُسْلِمُ أَخُو المُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ، وَلاَ يَخذُلُهُ، وَلَا يَكْذِبُهُ، وَلَايَحْقِرُهُ. التَّقْوَى هَاهُنَا -وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ- بِحَسْبِ امْرِىءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ المُسْلِمَ. كُلُّ المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ حَرَامٌ: دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ».
Artinya: Janganlah kalian saling hasad, janganlah saling tanajusy (menyakiti dalam jual beli), janganlah saling benci, janganlah saling membelakangi, dan janganlah menjual di atas jualan saudaranya. Jadilah hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara untuk muslim lainnya. Karenanya, dia tidak boleh berbuat zalim, menelantarkan, berdusta, dan menghina yang lain. Takwa itu di sini–memberi isyarat ke dadanya tiga kali–. Cukuplah seseorang berdosa jika dia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim lainnya itu haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya."
Jangan hasad kecuali dalam dua perkara
Dalam hadis riwayat Muslim nomor 815, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menegaskan, tidak boleh ada hasad kecuali pada dua perkara. Pertama, ada seseorang yang dianugerahi harta, lalu dia gunakan untuk berinfak pada malam dan siang.
Kedua, ada orang yang dianugerahi Al'Quran, lalu dia berdiri dengan membacanya malam dan siang. Yang demikian merupakan berlomba-lomba dalam kebaikan.