PIKIRAN RAKYAT - Setelah berpuasa sebulan penuh selama Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa Syawal. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang menganjurkan langsung untuk melaksanakan puasa Syawal itu.
Dalil pelaksanaan puasa Syawal terdapat dalam hadis riwayat Muslim. Dari Abu Ayyub Al Anshoriy, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.
Selain hadis tersebut, hadis serupa juga terdapat dalam hadis riwayat Ibnu Majah, disahihkan Syaikh Al Albani. Dalam hadis itu disebutkan pula bahwa puasa selama enam hari setelah Idulfitri sama seperti berpuasa setahun penuh.
Dalam hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan, berpuasa merupakan perisai bagi seorang muslim, baik di dunia maupun di akhirat.
Cara melaksanakan puasa Syawal
Dalam Hasyiyah Asy-Syaikh Ibrahim Al-Baijuri, Imam Ibrahim Al-Baijuri bilang, yang lebih afdal adalah puasa Syawal dilakukan secara muttashil, sehari setelah 1 Syawal. Selain itu, lebih afdal pula berpuasa secara berturut-turut.
Walakin, kendati pelaksanaannya tidak secara muttashil dan mutatabi'ah atau berturut-turut, tetap mendapat ganjaran sesuai dengan hadis Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, berpuasa selama setahun. Termasuk pula bagi yang tidak berpuasa Ramadan lantaran ada uzur atau halangan, seperti sakit, maka tetap mendapat ganjaran puasa Syawal tersebut.