kievskiy.org

Kabar Haji 2024: 294 Kloter Terbang dengan Garuda Indonesia, 260 Kloter dengan Saudia Airlines

Pesawat Garuda Indonesia. Sebanyak 294 kloter jemaah calon haji Indonesia akan terbang ke Arab Saudi dengan maskapai Garuda Indonesia, 260 kloter dengan maskapai Saudia Airlines.
Pesawat Garuda Indonesia. Sebanyak 294 kloter jemaah calon haji Indonesia akan terbang ke Arab Saudi dengan maskapai Garuda Indonesia, 260 kloter dengan maskapai Saudia Airlines. /Antara/Ampelsa Antara/Ampelsa

PIKIRAN RAKYAT - Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag), 241.000 calon haji akan bertolak ke Tanah Suci, terdiri dari 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus. Jemaah calon haji diberangkatkan secara bertahap.

Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab berujar, proses visa jemaah haji reguler asal Indonesia mendekati final. 554 kloter sudah terbentuk dan tervisa sesuai jumlah kuota jemaah haji.

"Sampai hari ini, sebanyak 213.079 jemaah sudah terbit visanya," kata Saiful Mujab, Kamis, 9 Mei 2024.

Dia menerangkan proses tersebut sudah selesai, tetapi dalam perjalanannya ada jemaah yang membatalkan keberangkatan lantaran pelbagai sebab, seperti sakit, wafat, dan alasan lainnya. "Jadi hari ini Tim Dokumen Haji sedang memproses lagi 241 visa sebagai pengganti jemaah yang sudah tervisa tetapi batal berangkat."

Saiful bilang, 554 kloter terdistribusi dalam 4 embarkasi. "294 kloter terbang dengan Garuda Indonesia, 260 kloter terbang dengan Saudia Airlines."

Jemaah diminta disiplin jalani hidup sehat

Jemaah haji asal Kabupaten Cianjur tiba di tanah air dan disambut hangat oleh Keluarga yang sudah menunggu pada Rabu, 5 Juli 2023.
Jemaah haji asal Kabupaten Cianjur tiba di tanah air dan disambut hangat oleh Keluarga yang sudah menunggu pada Rabu, 5 Juli 2023.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Soekarno-Hatta Naning Nugrahini menegaskan, selain mempersiapkan rohani, penting bagi jemaah calon haji atau jemaah umrah untuk menyiapkan kondisi fisik. Hal itu disampaikannya dalam acara temu media di Jakarta, Rabu.

"Mereka akan bertemu dengan orang-orang yang berasal dari berbagai negara di dunia yang mungkin juga mempunyai faktor risiko penyakit, berdesak-desakan, berada pada kepadatan tinggi," ucap dia, "iklim yang berbeda dan kadang ekstrem, kelelahan, yang menyebabkan risiko terjadinya gangguan kesehatan atau sakit berat akibat penyakit menular maupun tidak menular."

Oleh sebab itu, menurut Naning, penting untuk mempersiapkan jasmani dengan menjaga tubuh tetap bugar dan sehat, serta menjalani vaksinasi yang dianjurkan. Selain itu, jemaah yang berusia lanjut dan memiliki komorbiditas tergolong kelompok rentan dan berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan, sehingga perlu mendapat perhatian lebih.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat