kievskiy.org

Keluhan Calon Jemaah Haji di Asrama Bekasi: Kamar Pria-Wanita Tercampur, Kamar Mandi Kotor

Bey Machmudin berbincang bersama calon jemaah haji asal Jawa Barat.
Bey Machmudin berbincang bersama calon jemaah haji asal Jawa Barat. /Dok. Adpim Jabar

PIKIRAN RAKYAT - Calon jemaah haji asal Jawa Barat dengan Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) sudah memasuki Asrama Haji Bekasi. Mereka adalah calon jemaah haji kloter 1 dan 2. Penerbangan perdana akan dimulai pada Minggu, 12 Mei 2024.

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, turut memantau persiapan keberangkatan calon jemaah haji asal Jawa Barat itu. Dia juga menampung berbagai keluhan dari calon jemaah haji pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Bey Machmudin meninjau persiapan keberangkatan calon jemaah haji asal Jawa Barat embarkasi Jakarta-Bekasi.
Bey Machmudin meninjau persiapan keberangkatan calon jemaah haji asal Jawa Barat embarkasi Jakarta-Bekasi.

"Ada sejumlah keluhan yang saya terima dari jemaah sejak tadi pukul 2.00 WIB. Lalu, pagi tadi sudah saya cek langsung ke asrama," katanya, 11 Mei 2024.

Dituturkan Bey, salah satu keluhan jemaah kloter 1 Bekasi adalah waktu masuk asrama yang dianggap terlalu dini. "Sejak tadi malam, jadwal kedatangan ke embarkasi diubah. Pelayanan paling pagi pukul 5.00 WIB, dan paling malam pukul 23.00 WIB, dan jadwal ini berlaku untuk embarkasi Bekasi dan Indramayu," katanya.

Menurut Bey, tujuan pengubahan jam ini adalah jemaah mendapatkan waktu istirahat yang cukup. "Jemaah mengeluhkan waktu di asrama yang terlalu lama, ini menyebabkan kelelahan karena mereka harus segera masuk, sementara di sini juga tidak ada kegiatan," ujarnya.

Kamar jemaah pria dan wanita tercampur

Bey juga menerima laporan terkait kamar jemaah laki-laki dan perempuan yang tercampur, sehingga mereka perlu menunggu untuk pengaturan ulang kamar. “Ada yang menunggu sampai pukul 5.00 WIB, dan baru mendapat kamar,” kata Bey.

Keluhan lainnya adalah terpisahnya jemaah yang masih punya hubungan keluarga dan lansia yang memerlukan pendampingan.

Merespons laporan-laporan tersebut, Kakanwil Kemenag Jabar Ajam Mustajam mengatakan, perbedaan kamar terjadi karena pembagian berdasarkan pada domisili di kartu keluarga. "Pihak Kemenag berjanji menjadikan hal ini sebagai catatan dan perbaikan untuk kloter selanjutnya," ujarnya.

Kamar mandi kotor

Selain itu, masih ada keluhan jemaah terkait kebersihan di kamar mandi asrama seperti ember yang sudah berlumut. "Pihak asrama sudah mengatasi ini dan memastikan para petugas melayani jemaah dengan baik dan harus ramah. Ini terus diingatkan," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat