kievskiy.org

Kenapa Sholat Idul Adha Lebih Baik Dilaksanakan di Lapangan? Ini Alasannya

Ilustrasi sholat Idul Adha.
Ilustrasi sholat Idul Adha. /Pikiran Rakyat/Ririn Nur Febriani Pikiran Rakyat/Ririn Nur Febriani

PIKIRAN RAKYAT - Idul Adha, salah satu hari raya terbesar dalam Islam, selalu dirayakan dengan penuh khidmat dan sukacita oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Selain menyembelih hewan kurban, salah satu momen paling sakral adalah pelaksanaan sholat Idul Adha. Meskipun sholat ini dapat dilakukan di masjid, banyak ulama dan tradisi menganjurkan agar sholat Idul Adha dilakukan di lapangan. Mengapa demikian?

Hukum Melaksanakan Sholat Idul Adha

Hukum shalat Idul Fitri dan Idul Adha adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan tetapi tidak wajib). Meskipun hanya sunnah muakkadah, Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya setiap tahun dua kali. Imam As-Syaukani berkata:

"Ketahuilah bahwa Nabi SAW terus-menerus mengerjakan dua shalat Id ini dan tidak pernah meninggalkannya pada setiap Id. Nabi memerintahkan umatnya untuk keluar untuk shalat, termasuk menyuruh wanita, gadis-gadis pingitan, dan wanita yang sedang haid.

"Beliau menyuruh wanita yang haid agar menjauhi tempat shalat namun tetap menyaksikan kebaikan dan panggilan kaum Muslimin. Bahkan beliau menyuruh wanita yang tidak mempunyai jilbab agar saudaranya meminjamkan jilbabnya."

Kenapa Sholat Idul Adha Dianjurkan di Lapangan?

Sholat Idul Fitri dan Idul Adha tidak diwajibkan untuk dilaksanakan di masjid. Bahkan menurut Imam Malik, shalat Id lebih baik dilakukan di lapangan terbuka.

Nabi Muhammad SAW juga melaksanakan shalat Id di lapangan, kecuali ketika ada hujan atau penghalang lainnya. Perbedaan utama antara tanah lapang dan masjid adalah tanah lapang berada di tempat terbuka, sedangkan masjid berada di dalam bangunan tertutup.

Dari Abi Sa'id Al-Khudri RA, ia berkata: "Rasulullah SAW biasa keluar menuju mushalla (tanah lapang) pada hari Idul Fitri dan Adha. Hal pertama yang beliau lakukan adalah shalat. Kemudian beliau berpaling menghadap manusia, di mana mereka duduk di shaf-shaf mereka. Beliau memberi pelajaran, wasiat, dan perintah. Jika beliau ingin mengutus satu utusan, maka beliau memutuskannya. Atau bila beliau ingin memerintahkan sesuatu, maka beliau memerintahkannya dan kemudian berpaling ..." (HR. Bukhari 2/259-260, Muslim 3/20, Nasa`i 1/234).

Mengerjakan Sholat Idul Adha di mushalla (tanah lapang) adalah sunnah, karena dahulu Nabi SAW keluar ke tanah lapang dan meninggalkan masjidnya, yaitu Masjid Nabawi, yang lebih utama dari masjid lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat