kievskiy.org

Ganjar Pranowo Minta Pembatasan Perayaan Natal dan Tahun Baru

Ilustrasi tahun baru 2021.
Ilustrasi tahun baru 2021. /Pixabay/ElisaRiva

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah kabupaten/kota membatasi jam operasional objek-objek wisata, mal, restoran, serta pusat keramaian.

Hal itu dilakukan guna mengantisipasi munculnya kerumunan saat libur Natal dan tahun baru.

"Kita minta semua, sekarang dievaluasi. Kita minta kontrol dari Dinas Pariwisata, Satpol PP, kepolisian, dan TNI untuk ada pembatasan-pembatasan, kalau itu sulit, ditutup saja," katanya di Semarang, Rabu 16 Desember 2020.

Hingga saat ini, kata Ganjar Pranowo, sudah ada daerah yang mulai melakukan pembatasan-pembatasan di antaranya Semarang dengan pembatasan jumlah kunjungan dan Blora yang mulai menerapkan pembatasan jam operasional.
 

"Mudah-mudahan bupati/wali kota yang lain dengan kondisi lokalitas yang ada mereka juga melakukan pembatasan," ujarnya.

Ganjar Pranowo menyebut, arahannya agar tidak ada kerumunan dan perayaan saat libur akhir tahun serta malam pergantian tahun juga sudah disampaikan kepada bupati/wali kota.

Menurut Ganjar Pranowo, arahan untuk tidak ada perayaan bukan berarti sama sekali tidak ada dan tetap bisa dilakukan.
 
Pemerintah daerah memberikan fasilitas berupa perayaan digital melalui siaran langsung di media sosial atau bekerja sama dengan media penyiaran nasional atau lokal.
 

Pemprov Jawa Tengah dan tokoh-tokoh agama menyepakati adanya pembatasan, tapi tidak menghilangkan esensi dari perayaan itu sehingga bisa khidmat misalnya dengan pembatasan pengunjung tempat ibadah atau perayaan agama.

"Melalui cara itu masyarakat masih tetap bisa merayakan meskipun rasanya berbeda dengan perayaan pada tahun sebelumnya. Hari ini semua punya kesempatan hanya sistemnya diubah. Kalau kerumunan tidak kami izinkan," katanya seperti dilaporkan Antara.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat