kievskiy.org

Erick Thohir ke Bandung, Minta Bio Farma Tingkatkan Kemampuan hingga Kapasitas Produksi Vaksin

Kemasan vaksin COVID-19 diperlihatkan kepada wartawan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (7/1/2021). Vaksin Covid-19 yang telah didistribusikan ke sejumlah daerah di Indonesia tersebut harus berada pada suhu 2-8 derajat Celsius guna menjaga kualitas vaksin.
Kemasan vaksin COVID-19 diperlihatkan kepada wartawan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (7/1/2021). Vaksin Covid-19 yang telah didistribusikan ke sejumlah daerah di Indonesia tersebut harus berada pada suhu 2-8 derajat Celsius guna menjaga kualitas vaksin. /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia telah menyediakan jutaan vaksin corona dalam vaksinasi Covid-19 di Tanah Air. Pada Senin 4 Januari 2021 lalu, produsen vaksin terkemuka dan terbesar di Asia Tenggara milik BUMN, PT Bio Farma (Persero) mendistribusikan vaksin corona ke seluruh penjuru negeri.

Guna melancarkan vaksinasi Covid-19, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta PT Bio Farma (Persero) meningkatkan kemampuan dan memacu kesiapan kapasitas produksi.

Selain itu, Erick Thohir juga meminta PT Bio Farma untuk meningkatkan pengamanan rantai dingin dan distribusi vaksin guna mendukung program vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Update Kasus Video Syur 19 Detik, Gisel Datang Lebih Cepat ke Polda Metro Jaya

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir di kantor pusat PT Bio Farma, Bandung.

“Saya perintahkan Bio Farma yang memiliki peran strategis dalam mendukung program vaksinasi Covid-19 ini untuk terus memperkuat persiapan kapasitas produksi vaksin, penanganan cold chain, dan distribusi,” ujarnya di Bandung, Jawa Barat, Kamis 7 Januari 2021 seperti dilaporkan PMJNews.

Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir juga meninjau command center, penyimpanan dan distribusi secara realtime berbasis teknologi Internet of Things (IoT), fasilitas produksi, dan penyimpanan vaksin Covid-19 di produsen vaksin terkemuka dan terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Baca Juga: Update Virus Corona di Dunia 8 Januari 2021, Pecahkan Rekor Lagi! 820.000 Pasien Corona dalam 24 Jam

Menurutnya, dengan memanfaatkan IoT yang dimiliki Holding BUMN Farmasi tersebut, seperti barcode 2 dimensi, GPS, sensor suhu ruangan penyimpan vaksin dan armada distribusi, serta sejumlah infrastruktur lainnya, maka upaya peningkatan dan percepatan dapat dilakukan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat