kievskiy.org

Takut Divaksin karena Fobia Jarum Suntik? PPNI: Perlunya Pendekatan Psikologis Terhadap Masyarakat

Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pexels/Anna

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah mengemukakan perlunya pendekatan psikologis terhadap masyarakat yang mempunyai trauma terhadap jarum suntik demi kelancaran pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

"Kalau trauma itu agak sulit juga kita harus melakukan treatment secara singkat karena trauma yang ditimbulkan jarum suntik itu membekas dalam kehidupan," kata Harif, di Jakarta, Sabtu, 23 Januari 2021.

Tenaga kesehatan yang berperan dalam memberikan vaksin kepada masyarakat pun diimbau untuk memberikan contoh dalam bentuk gambar, yang mampu memberikan informasi bagi masyarakat bahwa proses penyuntikan tidak menimbulkan masalah dalam bentuk apapun.

Baca Juga: Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan Wakilnya Adang Hadari Terkonfirmasi Positif Covid-19

"Tidak bisa dibilang jangan takut jangan takut ya harus ada pendekatan psikologis dan pendampingan selain itu juga bisa disampaikan contoh-contoh gambar bahwa orang yang disuntik tidak terjadi masalah apa-apa kalau orang yang traumatik tidak bisa begitu saja disuntik," kata Harif.

Namun Harif optimistis masyarakat yang memiliki trauma terhadap jarum suntik jumlahnya sedikit di Indonesia. Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara.

Ia menjelaskan bahwa alasannya, sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini telah memiliki pengalaman dengan program vaksinasi.

Baca Juga: Dorong Donor Plasma Konvalesen, Airlangga Hartarto: Tujuan Akhirnya Membentuk Herd Imunity Terhadap Covid-19

"Saya kira tidak banyak yang takut jarum suntik karena pengalaman hidup masyarakat di hari ini mereka hidup sejak 1960-an di mana negara sudah banyak program vaksinasi dan pengalaman itu sudah ada," kata Harif.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat