kievskiy.org

Sebut Demokrasi di Indonesia Terlalu 'Mahal', Jusuf Kalla: Akhirnya Tak Berjalan Baik

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla. /Instagram @jusufkalla Instagram @jusufkalla

PIKIRAN RAKYAT – Wakil Presiden Indonesia kesepuluh, Jusuf Kalla menilai demokrasi di Indonesia masih mahal.

Hal itu disampaikan, sebagai tanggapan dari penurunan indeks demokrasi di Indonesia sejak 14 tahun terakhir.

Pria yang menjabat sebagai Wakil Presiden ke12 tersebut menegaskan bahwa penurunan indeks demokrasi itu dipengaruhi oleh apa yang telah dilakukan dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: Manajer Liverpool Ungkap Kesan soal Dua Pemain Anyar di Liga Inggris

pernyataan itu disampaikan Jusuf Kalla dalam Mimbar Demokrasi Kebangsaan Fraksi PKS DPR RI yang dilakukan secara daring pada Jumat, 12 Februari 2021.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh The Economist Intelligence Unit (EIU), indeks demokrasi di Indonesia mengalami penurunan.

“Tentu ini bukan demokrasinya yang menurun, tapi apa yang kita lakukan dalam demokrasi itu,” ucap Jusuf Kalla, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Fraksi PKS DPR RI, Sabtu, 13 Februari 2021.

Baca Juga: Lontarkan Komentar Seksis hingga Tuai Kecaman, Presiden Olimpiade Tokyo 2021 Mundur

Dia menambahkan terdapat hal-hal objektif tidak sesuai dengan dasar-dasar demokrasi yang diketahui oleh masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat