kievskiy.org

Diguncang Demonstrasi Terbesar Sepanjang Sejarah Myanmar, Junta Militer Culik Jurnalis dan Demonstran

Demonstran di Myanmar mengacungkan tiga jari sebagai tanda sikap pro-demokrasi sambil membawa potret PM Aung San Suu Kyi.
Demonstran di Myanmar mengacungkan tiga jari sebagai tanda sikap pro-demokrasi sambil membawa potret PM Aung San Suu Kyi. /Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Sudah delapan hari berturut-turut pengunjuk rasa antikudeta mengguncang Myanmar. Walaupun dibalas dengan tindakan represi pemerintahan junta militer, rakyat Myanmar tetap turun ke jalan untuk mendesak pembebasan Aung San Suu Kyi.

Jumat 12 Februari 2021 kemarin menjadi puncak gelombang demonstrasi rakyat Myanmar yang menolak kudeta militer. Bahkan, unjuk rasa tersebut dianggap yang terbesar sepanjang sejarah Myanmar.

Keesokan harinya, ribuan pengunjuk rasa masih terus menggelorakan demonstrasi di pusat ekonomi Myanmar, Yangon, ketika ribuan pendemo lainnya mengambil alih jalanan ibu kota Myanmar, Naypidaw dan beberapa kota lain di Myanmar. 

Baca Juga: Langkah Tegas Menteri BUMN Erick Thohir Mendapat Apresiasi dari Tommy Kurniawan

"Berhenti menculik di malam hari!" seru para pendemo melalui papan-papan demonstrasi yang mereka bawa, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Selama beberapa hari terakhir, pemerintah junta militer Myanmar memang gencar menangkapi rakyat Myanmar yang anti terhadap kudeta militer.

Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat 12 Februari 2021 mengatakan setidaknya ada 350 orang yang ditahan oleh pemerintah junta militer Myanmar.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 14 Februari 2021 Cancer, Leo, dan Virgo: Masalah Mungkin akan Menghampirimu

Korban penangkapan ini berasal dari berbagai unsur, mulai dari aktivis, pejabat, hingga biksu. Aksi penculikan oleh pemerintah junta militer Myanmar telah berlangsung sejak kudeta terlaksana pada Senin 1 Februari 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat