PIKIRAN RAKYAT – Kudeta militer yang terjadi di Myanmar pada 1 Februari 2021 lalu masih menjadi sorotan masyarakat di seluruh dunia hingga saat ini.
Angkatan militer di bawah kepemimpinan Jenderal Min Aung Hlaing mengklaim akan memimpin pemerintahan selama satu tahun, usai menangkap Aung San Suu Kyi dan pemimpin negara lainnya.
Penangkapan Aung San Suu Kyi oleh angkatan militer Myanmar membuat masyarakat mengamuk bahkan berani melakukan protes dengan turun ke jalan.
Baca Juga: Atalanta Lolos ke Final Coppa Italia, Gian Piero Gasperini Ungkap Satu Penyesalan
Kecaman dari beberapa negara kepada para jenderal yang menunggangi kudeta terus mengalir.
Amerika Serikat bahkan mengeluarkan ancaman untuk para jenderal yang menunggangi kudeta.
Melansir laman Reuters, pada Rabu 10 Februari 2021 Presiden AS Joe Biden mengungkapkan pihaknya telah menyetujui perintah eksekutif untuk sanksi baru bagi orang-orang yang menggerakkan kudeta.
Baca Juga: Negosiasi Berbulan-bulan, Serikat Guru di Chicago Setujui Kesepakatan Sekolah Tatap Muka
Dalam kesempatan tersebut Biden juga meminta para jenderal yang kini memimpin segera menyerahkan kekuasaan dan membebaskan para pemimpin sipil.