kievskiy.org

'Gerah' Buzzer Menyalahartikan Pertanyaannya, Jusuf Kalla: Bodoh Benar, Bagaimana Pikirannya?

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla. /Instagram.com/@jusufkalla Instagram.com/@jusufkalla

PIKIRAN RAKYAT - Pertanyaan Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla atau JK soal kritik tanpa dipolisikan menuai berbagai komentar dengan sudut pandang yang berbeda.

Oleh karena itu, Jusuf Kalla memberi klarifikasi dalam keterangan resmi di Jakarta pada Senin, 15 Februari 2021 kemarin.

Dalam keterangan resminya, JK menegaskan bahwa yang dia kemukakan adalah murni sebuah pertanyaan.

Lebih lanjut, JK yang juga merupakan mantan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menggarisbawahi bahwa pertanyaannya tentang bagaimana cara mengkritik yang baik itu tulus dari hatinya sendiri demi kebaikan bersama.

Baca Juga: Ikatan Cinta Selasa 16 Februari 2021: Mateo Akhirnya Mengakui Dibayar oleh Elsa? 

Baca Juga: Pemimpin WTO Beri Peringatan, Vaksinasi Disebut Bisa Perlambat Pemulihan Covid-19

Namun menurut JK yang menjadi masalah adalah saat pertanyaannya tersebut disalahartikan oleh para buzzer sehingga memiliki konotasi negatif.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Depok.com dalam artikel "Pertaannya Soal Kritik Tanpa Dipolisikan Disalahartikan Buzzer, JK: Bodoh Benar yang Tafsirkan Tidak-tidak!", JK juga menyadari bahwa pertanyaannya ditanggapi berbeda-beda oleh setiap orang.

“Apa yang saya kemukakan itu berbentuk pertanyaan, wajar, bahwa bagaimana caranya agar mengkritik tanpa dipanggil polisi. Itu murni pertanyaan, (tetapi) banyak yang menanggapi berbeda-beda, terutama buzzer-buzzer ini kan,” ucapnya dikutip dari Antara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat