kievskiy.org

Ma’ruf Amin Berharap Masjid sebagai Wadah Cara Berpikir Wasathiyah bagi Umat Islam

Ilustrasi Masjid.
Ilustrasi Masjid. /pexels

PIKIRAN RAKYAT – Ma’ruf Amin menilai dengan menerapkan cara berpikir moderat, dinamis, dan tidak ekstrem (Wasathiyah), maka peradaban Islam bisa terwujud seperti pada zaman Nabi Muhammad saw.

Oleh karena itu, ia berharap masjid bisa menjadi tempat untuk melestarikan cara berpikir Islami yang moderat dan tidak ekstrem (Wasathiyah) seperti yang diajarkan Nabi Muhammad saw.

Bahkan ia menuturkan bahwa masjid sebagai tempat paling baik untuk melakukan penguatan cara berpikir Wasathiyah karena umat Islam tidak terlepas dari pengaruh masjid.

“Tempat yang paling baik untuk melakukan penguatan cara berpikir Wasathiyah tersebut adalah masjid karena tidak ada umat Islam yang lepas dari pengaruh masjid,” kata Ma’ruf Amin dalam acara Milad ke-43 Masjid Istiqlal secara daring pada Senin, 22 Februari 2021 di Jakarta.

Baca Juga: Dekat dengan Billy Syahputra, Raffi Ahmad Jawab Kabar Kandasnya Hubungan Asmara Amanda Manopo dan sang Sahabat

Baca Juga: Sandiaga Uno Bertemu Ridwan Kamil Bahas KEK tapi Tidak Bahas Pencalonan

Menurutnya, cara berpikir moderat dan dinamis tidak hanya memahami ajaran Islam secara tekstual, melainkan memahami ajaran Islam dengan mengakomodasi manhaj baru, melakukan perbaikan, dan inovasi untuk kondisi kehidupan yang lebih baik.

Selain itu, menerapkan pola pikir wasathy berarti tidak menyerahkan sepenuhnya permasalahan kehidupan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga mengabaikan motivasi agama.

“Maksudnya di sini ialah tidak berpikir secara liberal. Dengan demikian, cara berpikir Islami itu tidak tekstual dan tidak liberal, lah. Tektualiyan wala liberaliyan, tetapi moderat. wasathiyan atau tawasuthiyan,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat