PIKIRAN RAKYAT - Setelah ditemukannya strain virus baru Covid-19, yang dikenal sebagai virus B117 dan menyerang TKW asal Karawang. Hal itu berakibat munculnya informasi simpang siur di tengah-tengah masyarakat beberapa hari terakhir ini.
Kendati begitu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menerangkan bahwa terjadinya mutasi virus atau varian baru virus adalah hal yang lazim ditemui dalam masa pandemi ini.
Wiku menuturkan bahwa di sisi lain ada berita baiknya, hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar mutasi tidak secara material mengubah virolensi atau kemampuan virus untuk menimbulkan penyakit, begitu juga efektivitas vaksin secara signifikan.
Baca Juga: Dedi Mulyadi: Pemimpin Harus Berpihak kepada Kesenian Itu Salah Tapi Harus Punya Jiwa Seni
Baca Juga: Levante vs Athletic Bilbao: Lalui Laga Sulit, Los Leones ke Final Copa del Rey
“Namun, perlu diingat, semakin sedikit keberadaan mutasi virus, maka semakin efektif vaksin yang sedang kita kembangkan ini dapat bekerja dengan baik,” ujar Wiku saat keterangan pers terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis, 4 Maret 2021, di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Namun pada prinsipnya, varian dapat terus bertambah khususnya saat pandemi masih berlangsung, karena banyaknya jumlah penularan yang terjadi di masyarakat. Ia juga menjelaskan, mutasi yang dilakukan virus adalah upaya untuk bertahan hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Oleh karena itu, mutasi adalah proses disebabkan adanya kesalahan saat memperbanyak diri dan virus anakan tidak sama dengan induknya atau parental strain.
Baca Juga: Sering Memergoki Ivan Gunawan dan Ayu Ting Ting Berpelukan, Ruben Onsu: Kenapa Lo Posesif Banget?
Baca Juga: Ruas Jalan di Kabupaten Barat Kian Kumuh Imbas Ceceran Sampah Truk-Truk TPA Sarimukti