kievskiy.org

Waspada Kasus Penipuan Vaksinasi Covid-19, Ketua DPD La Nyalla Beri Imbauan

Ketua DPD RI AA La Nyalla Mattalitti.
Ketua DPD RI AA La Nyalla Mattalitti. /Dok. DPD RI

PIKIRAN RAKYAT – Maraknya kasus penipuan di Indonesia dengan berbagai modus yang digunakan mulai dari pinjaman online, investasi bodong bahkan program vaksinasi Covid-19, Ketua DPD AA La Nyalla Mahmud Mattalitti himbau masyarakat waspada.

Terkait maraknya kasus penipuan tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA La Nyalla Mahmud Mattalitti berharap pihak yang berwenang segera mengatasinya bahkan dirinya merangkul masyarakat untuk menghadapi dan berani melapor jika mengalami hal tersebut.

AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menjelaskan bahwa kasus penipuan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan cara memilih korbannya secara acak. Hal itu berarti siapa saja bisa menjadi korbannya.

Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap aksi penipuan lantaran aksi penipuan selalu memanfaatkan berbagai program bahkan Polri menyebut ada ribuan penipuan dengan memanfaatkan program vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Seorang Balita Jatuh dari Lantai 12 Apartemen, Tubuh Mungilnya Berhasil Ditangkap oleh Kurir Makanan

Baca Juga: Semangat Tinggi Mantri BRI Bangkitkan dan Selamatkan UMKM

“Masyarakat harus waspada terhadap aksi penipuan. Apalagi aksi penipuan selalu memanfaatkan berbagai macam program yang sedang digulirkan bahkan Polri menyebut ada ribuan penipu sudah bersiap memanfaatkan program vaksinasi Covid-19 untuk melakukan aksi kejahatannya,” kata AA La Nyalla Mahmud Mattalitti pada Kamis, 4 Maret 2021.

AA La Nyalla menyebutkan bahwa guna memperlancar aksinya, para pelaku telah mengantongi sejumlah data korban. Contohnya, nama, nomor telepon, dan email. Selain itu, para pelaku menggunakan modus berpura-pura sebagai Tenaga Kesehatan (Nakes) dan mengaku bisa mempercepat antrian dengan meminta bayaran melalui transfer uang ke bank.

“Dengan menjalankan modus operasi berpura-pura sebagai Tenaga Kesehatan (Nakes). Pelaku mengaku bisa mempercepat antrian. Namun, ia meminta bayaran melalui transfer uang ke bank dan dilakukan via SMS atau telepon,” katanya.

Baca Juga: Perkuat Keandalan Sistem Jawa-Bali, PLN Bangun GITET 500 kV di Indramayu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat