kievskiy.org

Jokowi Diharapkan Netral Terkait Kudeta Demokrat

Kepala Staf Kantor Kepresidenan (KSP), Moeldoko.
Kepala Staf Kantor Kepresidenan (KSP), Moeldoko. /Instagram.com/@dr_moeldoko

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat politik dari The Habibie Center Bawono Kumoro menyampaikan pandangannya soal kisruh kudeta di tubuh Partai Demokrat.

Diketahui, hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pada Kongres Luar Biasa (KLB) versi Deli Serdang Sumatera Utara, Jumat, 5 Maret 2021, kemarin.

Hasil KLB Partai Demokrat versi Sumatera Utara yang menghasilkan Moeldoko pada akhirnya tinggal adu kuat di Pengadilan Tata Usaha Negara.

Pasalnya, kata dia, Jokowi akan serba salah ketika mengambil sikap terhadap kisruh kudeta Partai Demokrat meski pihak yang terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) ini mlibatkan anak buahnya langsung di pemerintahan yang saat ini tengah berjalan.

Baca Juga: Mahfud MD Klaim Kasus Kebakaran Hutan di Indonesia Alami Penurunan

Baca Juga: Sempat Gaungkan Benci Produk Luar Negeri, Jokowi Pastikan Indonesia Tak Menganut Prinsip Proteksionisme

"Ya serba salah juga bagi pak Jokowi untuk turun tangan langsung. Untuk tidak bertindak. Kalau bertindak nanti dianggap berada di AHY. Kalau tidak bertindak berada di kubu yang melakukan perlawanan terhadap yang menantang AHY," kata Buwono Kumoro kepada Pikiran-Rakyat.com saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Buwono Kumoro menyebutkan, ketika Jokowi mengambil sikap atas kisruh kudeta di Partai Demokrat ini, nanti bisa dianggap melakukan intervensi terhadap rumah tangga partai.

"Saya kira yang paling bijak adalah membiarkan ini, tidak perlu turun tangan," ujarnya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat