PIKIRAN RAKYAT – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad mengabarkan kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak ketika menjalankan latihan di Perairan Bali pukul 3.46 waktu setempat.
Pakar kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Wisnu Wardhana menganalisa dugaan penyebab kapal selam KRI Nanggala-402 yang dilaporkan hilang kontak di Perairan Bali bagian utara pada Rabu, 21 April 2021.
Menurutnya, sistem komunikasi dalam kapal selam ada dua, yaitu ketika kapal di permukaan air dan ketika kapal di bawah permukaan air.
Jika berada di permukaan air, maka sebagian badan kapal selam muncul di permukaan, sehingga komunikasi lewat radar bisa relatif lebih stabil.
Baca Juga: Spoiler Ikatan CInta 23 April 2021, Mama Rosa Curigai Gelagat Aldebaran, Ada Apa?
Namun, jika kapal berada di bawah permukaan air (dalam air penuh) komunikasi melewati sonar (ada mekanisme bergetar) frekuensi ini yang dirambatkan melalui air.
Ia menyebut semua parameter media berinteraksi satu sama lain, sehingga bisa terjadi resultan nol yang sampai ke penerima, atau yang dinamakan blackout (hilang kontak).
"Pada kasus kapal selam KRI Nanggala ini harus dilihat dari beberapa sisi. Apakah akibat media air yang resultannya nol ataukah kerusakan peralatan teknis," katanya.
Baca Juga: Sule Beri Tanggapan Soal Kabar Kehamilan Nathalie Holscher di Tengah Prahara Rumah Tangganya
Insiden hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 menjadi perhatian seluruh rakyat Indonesia.