kievskiy.org

TNI AL Sebut Evakuasi KRI Nanggala Tak Mudah, Butuh Robot untuk Angkat dari Dasar Laut

Ilustrasi KRI Nanggala 402.
Ilustrasi KRI Nanggala 402. /Instagram/@tni_angkatan_laut Instagram/@tni_angkatan_laut

PIKIRAN RAKYAT - Asisten Perencanaan (Arsena) KSAL, Laksamana Muda TNI Muhammad Ali mengatakan proses evakuasi pengangkatan kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali masih sulit dilakukan.

Dia mengatakan, dalam proses pengangkatan dibutuhkan seseorang atau robot untuk bisa menempelkan pengait di KRI Nanggala agar nantinya bisa terangkat ke atas.

"Untuk mengangkat memang agak susah mungkin, karena untuk menempelkan pengait dengan barang yang diangkat itu butuh tangan untuk bisa (memasang) penyelam bisa robot," kata Ali di RSAL Mintoharjo, Jakarta Pusat, Selasa 4 Mei 2021.

"Kalau penyelam dia harus pake baju khusus yang bisa sampe kedalamam segitu. Nah ini agak sulit, mungkin akan dibantu robot untuk pasang itu," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Bantu Evakuasi KRI Nanggala 402, Tiga Kapal China dan Satu Kapal SKK Migas Tiba di Perairan Bali

Oleh sebab itu kata Ali, kemungkinan besar proses evakuasi KRI Nanggala baru bisa dilakukan terhadap barang yang tidak terlalu besar.

"Saat ini mungkin hanya bagian-bagian kecil saja yang bisa diangkat. Kalau yang besar belum. Tapi akan kita update lagi terakhir apakah sudah bisa, tapi upaya ini terus kita lakukan," ucapnya.

Adapun saat ini lanjut dia, sudah ada dua kapal Angkatan Laut milik China dan satu kapal lainnya akan menyusul untuk ikut membantu evakuasi.

Selain ketiga kapal itu, ada satu kapal lagi yang diperbantukan yakni kapal milik SKK Migas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat