kievskiy.org

BPJS Kesehatan Tanggapi Bocornya 297 Juta Data Penduduk Indonesia: Kemungkinan Diretas

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti dan jajaran Direksi memberikan keterangan pers, Selasa 25 Mei 2021
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti dan jajaran Direksi memberikan keterangan pers, Selasa 25 Mei 2021 /Dok. BPJS Kesehatan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti

PIKIRAN RAKYAT - BPJS Kesehatan akhirnya menanggapi kasus bocornya 297 juta data penduduk Indonesia.

Dari hasil pengakuan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, kebocoran ini kemungkinan terjadi karena peretasan sistem informasi, Selasa 25 Mei 2021.

Ali Ghufron Mukti menambahkan, sistem keamanan data BPJS Kesehatan telah memenuhi standar ISO 27001 (certified) dan Control Objectives for Information Technologies (COBIT).

Meskipun dengan keamanan yang ketat, Ali Ghufron mengaku peretasan ini masih mungkin terjadi.

Baca Juga: Data Pribadi Bocor, Kemenkominfo Tangani Dugaan Kebocoran Data BPJS Kesehatan

"Walaupun BPJS Kesehatan sudah melakukan sistem pengamanan sesuai standar yang berlaku. Tapi masih dimungkinkan terjadinya peretasan, mengingat sangat dinamisnya dunia peretasan," tutur Ali Ghufron.

Ali Ghufron mengatakan pihaknya hingga kini masih menyelidiki apakah data yang tersebar merupakan data dari BPJS Kesehatan.

Di sisi lain Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Dedy Permadi mengonfirmasi bahwa sampel data merupakan data dari BPJS Kesehatan.

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiranrakyat-bekasi.com berjudul "297 Juta Data Penduduk Indonesia Bocor, Begini Tanggapan BPJS Kesehatan".***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat