PIKIRAN RAKYAT - Beberapa waktu lalu beredar video beredar di media sosial yang menujukan adanya kilatan cahaya menuju Gunung Merapi.
Banyak yang menduga bahwa kilatan cahaya itu merupakan meteor yang jatuh menuju Gunung Merapi.
Terbaru, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjelaskan bahwa cahaya hijau yang muncul di dekat Gunung Merapi diduga berkaitan dengan aktivitas hujan meteor.
"Diduga kilatan cahaya yang kehijauan yang muncul di dekat Gunung Merapi mungkin terkait dengan aktivitas hujan meteor," kata peneliti Lapan Andi Pangerang seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Baca Juga: Lebih dari 40 Orang Warga Gaza Ditangkap Hamas, Diduga Jadi Mata-mata Israel
Menurut Andi, berdasarkan data International Meteor Organization (IMO) dalam Bulan Mei 2021 setidaknya terdapat dua hujan meteor yang tengah aktif ketika cahaya tersebut diabadikan kamera pada Kamis, 27 Mei 2021 lalu yaitu hujan meteor Eta Aquarid yang aktif pada 19 April sampai 28 Mei 2021 dan hujan meteor Arietid pada 14 Mei sampai 24 Juni 2021.
Hujan meteor sendiri adalah meteor yang jatuh dan melewati permukaan Bumi dalam jumlah banyak sehingga dapat dilihat oleh manusia seperti hujan yang turun.
"Peristiwa jatuhnya meteor adalah peristiwa astronomi yang biasa terjadi dan tidak ada hubungannya dengan apapun tentang gerhana Bulan total yang bari saja terjadi pada Rabu, 26 Mei silam, sehari sebelum dipotretnya kilatan cahaya kehijauan di Merapi, maupun sesuatu tentang aktivitas Merapi," ujarnya.
Warna yang muncul saat hujan meteor bergantung pada unsur mendominasi meteor yang jatuh tersebut.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Kian Landai, Sejumlah Negara Bagian AS Mulai Kurangi Pembatasan Sosial