kievskiy.org

Dewan Pengarah BPIP Bicara Makna Bhinneka Tunggal Ika dari Perspektif Ekonomi

Ilustrasi Pancasila.
Ilustrasi Pancasila. /Antara Foto

PIKIRAN RAKYAT - Kebhinekaan sebagai salah satu nilai yang terdapat dalam Pancasila harus bisa menghindarkan masyarakat Indonesia dari pandangan yang mendiskreditkan perbedaan primordial.

Beberapa isu perbedaan primordial yang penting diperhatikan di Indonesia itu seperti perbedaan suku, ras, budaya dan adat-istiadat. 

Ketua Yayasan Buddhayana, Nyanasuryanadi Mahathera mengatakan, perlu adanya perubahan pola pikir untuk saling menerima dan menghormati perbedaan suku, ras, budaya dan adat-istiadat. Kebiasaan baru perlu dibangun, yakni melihat hidup dari persamaan bukan perbedaan 

"Ketika spirit toleransi & persaudaraan yang saling mengasihi ini telah tumbuh pada setiap orang sebagai warga negara Indonesia, niscaya Bhinneka  Tunggal Ika,  walau berbeda tapi tetap bersatu maka kedaulatan dan ketahanan bangsa akan kokoh terbentuk," katanya dalam webinar bertajuk Merajut Kebhinekaan untuk Ketahanan Bangsa.

 Baca Juga: 16 Link Twibbon Ucapan Hari Lahir Pancasila 2021

Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Sudhamek mengatakan, salah satu solusi dari perspektif ekonomi dan bisnis dalam memaknai Bhinneka Tunggal Ika dapat melalui demokrasi ekonomi yang inklusif demi mewujudkan kedaulatan, kesejahteraan & keadilan. "Inilah esensi Ekonomi Pancasila," katanya sebagaimana dilihat, Senin, 31 Mei 2021. 

Menurutnya, strategi operasional Ekonomi Pancasila secara makro dikatakan inklusif karena dilakukan dengan strategi Pemberdayaan UMKM, kemitraan dan pendekatan jaringan lintas iman yang berbasis pada riset serta inovasi.

"Adapun solusi yang paling tepat pada tataran mikro, menurut pandangan saya, adalah dengan membangun bisnis yang berlandaskan ‘mindfulness’ (Mindfulness-Based Business atau MBB)," ujarnya. 

 Baca Juga: Refleksi Hari Lahir Pancasila, Kapolri: Bersatu dan Gotong Royong Melawan Covid-19

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat