kievskiy.org

Kritik Pengadaan Alat Kesehatan yang ‘Kecanduan’ Impor, Bamsoet: Jangan Sampai Dinikmati oleh Asing

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo /Instagram.com/@bambang.soesatyo Instagram.com/@bambang.soesatyo

PIKIRAN RAKYAT – Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah menghentikan ketergantungan penyediaan alat kesehatan dari negara lain.

Menurutnya, sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian serius kepada industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri, sehingga bisa menjadi pemain utama dan tuan rumah di negara sendiri.

Ketua MPR Bambang Soesatyo menyebutkan bahwa sektor industri farmasi dan alat kesehatan masuk dalam kategori high demand di tengah pandemi Covid-19.

"Di tengah pandemi Covid-19, sektor industri farmasi dan alat kesehatan masuk dalam kategori high demand. Masyarakat semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan. Jangan sampai geliat kepedulian masyarakat terhadap sektor kesehatan ini justru dinikmati oleh asing," katanya. 

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad Bahas PPHN untuk Perencanaan dan Pengembangan Nasional

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari MPR, Selasa, 8 Juni 2021, Ketua MPR itu menuturkan bahwa pada 2021, pemerintah menyiapkan anggaran kesehatan hingga Rp300 Triliun.

Sementara itu, menurut Gabungan Alat Kesehatan Indonesia (Gakeslab) yang merujuk pada data Kementerian Keuangan, anggaran dalam APBN 2019 untuk pengadaan alat-alat kesehatan di rumah sakit pemerintah nilainya mencapai Rp9 Triliun dan pada 2020 meningkat menjadi Rp18 Triliun karena adanya pandemi Covid-19. 

"Jika digabungkan dengan anggaran APBD, BUMN, dan swasta total belanja alat-alat kesehatan di Indonesia rata-rata berkisar Rp50 Triliun per tahun. Sangat disayangkan jika anggaran pengadaan Alkes sebesar itu lebih banyak dinikmati oleh produsen Alkes luar negeri," kata Bamsoet.

Baca Juga: Gelar Sentra Vaksinasi Gradhika, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo: Kita Gaspol Bentengi Masyarakat

Bambang Soesatyo menyatakan bahwa berdasarkan data Kementerian Perindustrian, kemampuan industri farmasi di Indonesia saat ini ditopang oleh 220 perusahaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat