kievskiy.org

Menkominfo Pastikan TV Digital Bikin Industri Penyiaran TV Lebih Efisien

Ilustrasi media penyiaran, televisi.
Ilustrasi media penyiaran, televisi. /Pixabay/Muhamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Indonesia tengah bersiap melakukan migrasi dari televisi analog ke digital atau istilahnya kerap dikenal Analog Switch Off (ASO).

Saat ini, masyarakat mayoritas masih memakai televisi analog yang identik dengan penggunaan frekuensi radio 700 Megahertz (MHz).

Pada penggunaan televisi ini, siaran dari lembaga penyiaran televisi dapat ditangkap oleh televisi analog dengan menggunakan medium antena.

Semakin tinggi antena yang dipergunakan, maka tayangan yang didapatkan oleh masyarakat dapat semakin berkualitas. Sebaliknya, bila antena yang dipasang tidak tinggi, maka kualitas tayangan yang didapatkan tidak berkualitas.

Baca Juga: Tak Elu-elukan 5G, Menkominfo: Jaringan 4G Tetap Jadi Tulang Punggung Ekonomi Nasional

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny Gerard Plate mengatakan, dalam migrasi itu frekuensi analog akan digabungkan dengan spektrum frekuensi radio sebagai landasan penyiaran televisi digital di dalam negeri. Penggabungan dari dua sumber daya alam frekuensi itu disebut sebagai multipleksing (Mux).

"Penggunaan ini akan membuat industri penyiaran televisi menjadi semakin efisien. Dengan infastruktur frekuensi yang besarnya terbatas, bisa dioptimalkan untuk menayangkan penyiaran televisi hingga puluhan program pada waktu yang bersamaan," ujar dia dilansir dari situs resmi pemerintah Indonesia.go.id, Senin 14 Juni 2021.

Menurut dia, lembaga penyiaran dalam pengoperasian multiplexing dapat menyiarkan hingga 10 program secara bersamaan hal ini akan berimplikasi pada biaya infrastruktur yang lebih efisien.

"Jadi kita semua mari bersiap menyambut TV Digital, perlahan meninggalkan TV Analog, " kata Johnny.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat