kievskiy.org

Relawan Bergerak Sendiri, Peran Kemenkes Dipertanyakan

Ilustrasi tenaga kesehatan atau nakes.
Ilustrasi tenaga kesehatan atau nakes. /Pixabay/cromaconceptovisual Pixabay/cromaconceptovisual

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi IX DPR, Dewi Asmara, mempertanyakan peran Kementerian Kesehatan terkait isu harga obat, oksigen, dan ventilator yang beredar di pasaran.

Dalam komentarnya tersebut, Dewi Asmara menegaskan supaya distribusi obat, oksigen, dan ventilator yang beredar di pasaran harus terbebas dari kepentingan bisnis.

Pasalnya, tiga barang tersebut saat ini menjadi hal yang langka dengan pelonjakan kasus Covid-29 yang terjadi di Indonesia.

Apalagi, dengan pelonjakan kasus Covid-19, beberapa obat dan kebutuhan medis lainnya harganya juga ikut melonjak.

Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Soal Masjid Ditutup Sementara: Kenapa Allah Keluarkan Kita dari Rumah-Nya?

Pertanyaan terkait peran Kemenkes tidak terlepas dari usaha para relawan yang berjuang untuk membantu masyarakat yang membutuhkan obat, oksigen, dan ventilator.

"Hal yang kami pertanyakan adalah di mana peran Kemenkes mengatur harga sebagai upaya perlindungan terhadap akses masyarakat. Karena sekarang ini sudah banyak relawan yang bergerak sendiri, menjual dengan harga murah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk membantu masyarakat," kata Dewi Asmara dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi DPR.

Selain itu, peran Kemenkes yang dipertanyakan juga berdasarkan keluhan rumah sakit yang mengeluhkan minimnya bantuan dari pemerintah.

Baca Juga: Media Asing Sorot Krisis Gas Oksigen di Indonesia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat