kievskiy.org

Kemensos Sebut Penyalahgunaan Narkoba di Era Pandemi Covid-19 Masih Tinggi, Penyuluh Sosial Harus Responsif

Ilustrasi narkoba.
Ilustrasi narkoba. /Pixabay/RenoBeranger

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Kementerian Sosial Professor Syahabuddin menyatakan, penyuluh sosial memiliki peran penting dalam penanganan penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

Terlebih saat ini, selama era pandemi Covid-19 ini tidak membuat peredaran Narkotika dan Zat Aditif Lain (Napza) di Indonesia mengalami penurunan.

"Penyuluh Sosial merupakan ujung tombak dalam penyampaian informasi kepada masyarakat terkait bahaya napza. Penyuluh sosial bisa memberikan edukasi dan mendiseminasi informasi, memberikan layanan responsif maupun asistensi kepada masyarakat," kata Prof. Syahabuddin dalam pemaparannya yang disiarkan secara virtual, Jumat, 9 Juli 2021.

Baca Juga: Dituduh 'Mencuri' Materi Stand Up Comedy, Vicky Prasetyo Kena Semprot Ridwan Remin: Kalau Lu Masih Mau...

Dia mengungkapkan, berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), terdapat peningkatan yang signifikan terhadap jumlah narkoba yang diamankan.

Pada tahun 2021 dalam kurun waktu 3 bulan saja, BNN telah menyita sebanyak 808,67 kilogram narkoba jenis sabu dan ganja sebanyak 3.462,75 kilogram.

Dalam kesempatan sama, Syahabuddin juga menekankan bagaimana penyalahgunaan narkoba mampu merusak karakter sejati dari bangsa Indonesia.

“Napza adalah penyakit yang harus hilang dari Bumi Indonesia. Penyakit yang mematikan karakter orang Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Pengakuan Nia Ramadhani Saat Ditawari Narkoba, Singgung Soal Iman dan Didikan Orangtua

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat