PIKIRAN RAKYAT - Kabar adanya gesekan antara prajurit TNI dengan anggota Polri memang masih terdengar.
Hal itu diakui oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara Prasetya Perwira (Praspa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Tahun 2021 yang dilangsungkan secara virtual, namun tetap menghadirkan para lulusan terbaik dari masing-masing akademi militer dan kepolisian sebagai perwakilan.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo serta pejabat terkait lainnya.
Jokowi mengakui masih mendengar berita adanya gesekan yang terjadi antara prajurit TNI dan anggota Polri.
"Kadang kita masih mendengar berita mengenai gesekan yang terjadi antara prajurit TNI dan anggota Polri, ke depan hal ini sudah tidak boleh terjadi lagi, harus disudahi," kata Presiden Jokowi, di halaman depan Istana Merdeka Jakarta, Selasa 13 Juli 2021.
Baca Juga: Sentil Kelakuan Pemerintah Lewat Lagu Welcome to Indonesia, Kiky Saputri: eh Ada Kang Bakso Lewat
Jokowi menegaskan bahwa TNI dan Polri adalah alat negara yang menjaga pertahanan dan keamanan NKRI sehingga wajib saling bersinergi.
"TNI dan Polri merupakan alat negara yang terdepan dalam menjaga pertahanan dan keamanan NKRI, oleh sebab itu TNI dan Polri harus terus bersinergi, harus terus berkoordinasi, harus bergotong royong untuk kepentingan bangsa, negara dan rakyat Indonesia," ujar Presiden Jokowi.
Terlebih dalam persaingan dunia yang semakin ketat, kekuatan bangsa yang sangat sentral, menurut Presiden Jokowi, adalah kesatuan dan persatuan.