kievskiy.org

Keluh Kesah Warga Muara Baru Jakarta: PPKM, Pelan-Pelan Kita Mati

Ilustrasi - Suasana pemakaman korban meninggal akibat Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu 4 Juli 2021.
Ilustrasi - Suasana pemakaman korban meninggal akibat Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu 4 Juli 2021. /Antara/Muhammad Adimaja

PIKIRAN RAKYAT - Herdayati, warga Muara Baru, Jakarta Utara, mengungkapkan rasa frustrasinya atas keadaan saat ini lewat sebuah humor gelap yang memelesetkan singkatan PPKM: Pelan-Pelan Kita Mati (seharusnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

Herdayati, berusia 48 tahun, adalah ibu dari 6 orang anak sekaligus tulang punggung bagi keluarga.

Penerapan PPKM Darurat oleh pemerintah demi menekan lonjakan kasus Covid-19 memiliki dampak yang sangat besar secara ekonomi bagi Herdayati.

Hidup Herdayati dan keenam anaknya kini terancam oleh 2 hal: virus corona dan kelaparan.

Baca Juga: Berganti Peran, India Sumbangkan Oksigen ke Indonesia

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters pada 19 Juli 2021, lebih dari separuh populasi Indonesia yang berjumlah sekira 270 juta orang, rata-rata hidup dengan biaya kurang dari 60 dolar AS atau sekira Rp872.804 per bulan.

Hal itu membuat Indonesia menjadi negara kedua di dunia yang masyarakatnya paling rentan secara ekonomi, Herdayati termasuk satu di antaranya.

Selain rawan terpapar Covid-19 karena lingkungan tempat tinggalnya padat penduduk, orang-orang seperti Herdayati kini mesti menghadapi seretnya pemasukan karena aktivitasnya mencari nafkah terhambat penerapan PPKM Darurat.

Baca Juga: Update Corona Dunia, 20 Juli 2021: Hanya Indonesia Kasus Kematian di Atas 1.000 Orang

"Orang-orang seperti mereka tinggal di kawasan padat penduduk yang mana Covid-19 akan mudah sekali menyebar," sebut Arief Anshory Yusuf, pengamat ekonomi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat