kievskiy.org

Tragedi Longsor Gorontalo: Tambang Rakyat Amblas Telan 12 Jiwa, 104 Warga Jadi Korban

Petugas SAR dan warga mengevakuasi jenazah korban longsor di Desa Tulabolo, Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Petugas SAR dan warga mengevakuasi jenazah korban longsor di Desa Tulabolo, Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. /Antara/Adiwinata Solihin

PIKIRAN RAKYAT - Musibah tanah longsor terjadi di kawasan tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Minggu 7 Juli 2024. Data awal menyebutkan jumlah korban sebanyak delapan orang, terdiri atas dua orang meninggal dunia, dua orang ditemukan selamat, dan empat orang masih dalam pencarian.

"Data sementara, dua orang yang meninggal dunia adalah seorang ibu berusia 40 tahun dan anaknya yang masih berusia empat tahun. Sementara ayahnya masih dalam pencarian. Mereka adalah warga Suwawa Timur," tutur Komandan Regu Tim Alpa Basarnas Gorontalo, Salama.

Dua korban yang dinyatakan selamat dalam musibah itu mengalami luka-luka, satu orang di antaranya cedera berat karena patah tulang. Informasi awal yang diterima menyebutkan bahwa peristiwa tanah longsor terjadi pada Sabtu 6 Juli 2024 tengah malam, atau sekira pukul 23.45 WITA. Pada saat itu, sebagian korban sedang beristirahat dan tertidur pulas di beberapa kem atau warung yang ada di lokasi tambang.

"Untuk sementara sudah ada beberapa korban yang berhasil dievakuasi dari lokasi tambang ke posko induk, sebelum dibawa ke rumah sakit," ucap Salama.

17 Pekerja Tambang Emas Hilang

Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) mengerahkan kekuatan penuh tim petugas SAR gabungan untuk mencari 17 pekerja tambang emas yang masih hilang tertimbun longsor di Suwawa Timur, Bone Bolango, Gorontalo. Direktur Operasi Basarnas Brigjend TNI Edy Prakoso mengatakan bahwa 17 orang penambang merupakan bagian dari total 33 orang korban tanah longsor pada areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur.

Identitas ke-17 orang tersebut sudah didapatkan oleh petugas SAR gabungan. Mereka mayoritas adalah laki-laki dan satu perempuan ​​​​dan saat ini keberadaan para korban masih berstatus hilang dalam pencarian sejak kemarin malam Minggu 7 Juli 2024.

Edy Prakoso  mengkonfirmasi bahwa dalam operasi SAR hari ke dua ini jumlah petugas gabungan yang dikerahkan ke lokasi tambang emas Suwawa Timur total sebanyak 206 orang berikut dua unit alat berat, satu unit helikopter dan peralatan SAR lengkap.

Tim tersebut masing-masing terdiri dari personel Kantor SAR Gorontalo sebanyak 25 orang. Selebihnya merupakan tenaga bantuan dari personel Kepolisian Daerah Gorontalo, Korem Batalyon 173, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo, Kelompok Pencinta Alam dan seterusnya.

Berdasarkan laporan terkini dari Posko SAR Utama pada Senin 8 Juli 2024 siang, jumlah korban sudah bertambah dari delapan menjadi 11 orang yang meninggal dunia. Delapan di antaranya sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo lalu beberapa sudah berada di rumah duka, dan 3 masih di lokasi longsor.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat