kievskiy.org

Dinilai Lebih Jahat dari Korupsi, Muncul Permintaan Tembak Mati Calo Kremasi 

Ilustrasi jasad akan dikremasi. Politisi PDIP ini menilai, pelaku calo kremasi di tengah Covid-19 lebih jahat dari korupsi.  Tegas dia tidak boleh ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan di tengah situasi Pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Ilustrasi jasad akan dikremasi. Politisi PDIP ini menilai, pelaku calo kremasi di tengah Covid-19 lebih jahat dari korupsi. Tegas dia tidak boleh ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan di tengah situasi Pandemi Covid-19 seperti saat ini. /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Warga Jakarta dihebohkan dengan beredarnya pesan berantai terkait dugaan adanya pelaku calo kremasi jenazah Covid-19.

Pesan berantai tersebut beredar liar di media sosial. Isi dari pesan yang kini jadi sorotan tersebut, tentang pengalaman warga yang mengaku dimintai uang.

Warga yang curhat mengaku dimintai puluhan juta oleh oknum Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta untuk jasa mengkremasi keluarganya yang meninggal karena Covid-19.

Kartel kremasi yang memeras warga, disebut mematok harga Rp48,8 juta.

Baca Juga: Akui Punya Cara Jitu Atasi Parno Covid-19, Marshanda: Kalau Punya Rasa...

Jika sudah dibayarakan, maka akan langsung dilayani dengan cepat karena slot terbatas.

"Segera kami mengerti bahwa kartel telah menguasai jasa mengkremasi sanak famili korban C-19 dengan tarif 45 sd 65 juta," bunyi pesan berantai tersebut.

Atas keresahan itu, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, meminta Kapolda Metro Jaya melakukan tembah mati pada pelakunya.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang? Suara PDIP di Tataran Elite Ditunggu Masyarakat

Politisi PDIP ini menilai, pelaku calo kremasi di tengah Covid-19 lebih jahat dari korupsi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat