kievskiy.org

Survei Kemenag: 81 Persen Masyarakat Indonesia Semakin Religius Sejak Pandemi Covid-19

Ilustrasi warga berdoa di pemakaman khusus jenazah Covid-19.
Ilustrasi warga berdoa di pemakaman khusus jenazah Covid-19. /Antara/Fakhri Hermansyah

PIKIRAN RAKYAT - Memasuki tahun kedua pandemi Covid-19, angka kasus aktif di Indonesia pun masih mengalami naik turun.

Belum diketahui kapan wabah ini akan berakhir, akan tetapi pemerintah dan masyarakat tentunya optimis dunia akan pulih dan Indonesia akan bangkit dari semua dampak yang ditimbulkan pandemi ini.   

Pada masa pandemi Covid-19, survei dilakukan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) dan menunjukkan temuan terkait meningkatnya religiositas masyarakat di masa pandemi.

Hal ini disampaikan Kepala Balitbangdiklat Kemenag, Achmad Gunaryo. Menurutnya, tingkat religiositas masyarakat Indonesia secara umum meningkat, terlebih di masa Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Cek Fakta, Tampilkan dr. Terawan, Vaksin Nusantara Dikabarkan Disetujui Dunia, Simak Faktanya

“Survei kita lakukan secara daring, pada 8-17 Maret 2021. Ditemukan, mayoritas responden merasa semakin religius (taat beragama) sejak mereka mengalami/menjalani pandemi Covid-19. Nilainya mencapai 81 persen,” kata Achmad Gunaryo saat menjadi narasumber pada Majelis Reboan Diskusi Kebijakan Keagamaan, Rabu, 21 Juli 2021.

Kemudian, Achmad Gunaryo menyebut, sebanyak 97 persen responden juga merasa keyakinan/keberagamaan secara psikologis membantu dalam menghadapi Pandemi Covid-19 dan dampaknya.

“Kondisinya, masih sedikit layanan konsultasi psiko-spiritual (psikologi keagamaan) yang tersedia. Menurut teori, dalam situasi krisis, seperti pandemi Covid-19 ini, ketika orang mengalami ketakutan, penderitaan, atau penyakit sering mengalami pembaruan spiritual,” tutur Achmad Gunaryo.

Baca Juga: Ribuan Orang Dikabarkan Meninggal saat Isoman Covid-19, Data yang Tercatat Ibarat Puncak Gunung Es

Sebagaiamana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi Kemenag, adapun secara rinci berdasarkan teori dan instrumen FICA Spiritual History Tool yang dikembangkan Puchalski (1996), sejumlah temuan atas pertanyaan dalam survei ini adalah sebagai berikut:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat