kievskiy.org

Stok Vaksin Menipis, Netty Prasetiyani Minta Pemerintah Lakukan Percepatan dengan Skema Hibah

Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT – Isu kekurangan bahkan kekosongan stok vaksin Covid-19 di sejumlah daerah semakin menyeruak hingga memicu polemik.

Pasalnya, Bio Farma mengakui bahwa pasokan vaksin Covid-19 tidak mencukupi target percepatan vaksinasi dari pemerintah. Stok yang ada hanya mampu mencukupi target 1 juta suntikan per hari.

Menanggapi klaim Bio Farma, Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah memastikan stok vaksin dalam negeri aman dan memprioritaskan distribusi melalui Pemerintah Daerah.

Ia turut mengingatkan Pemerintah Pusat, jangan sampai kekosongan vaksin menjadi hambatan dalam percepatan herd immunity.

Baca Juga: Sertifikat Vaksin Jadi Syarat Wajib, Anies Baswedan Ungkap Nasib Penyintas Covid-19 yang Belum Divaksinasi

"Bagaimana pemerintah mewujudkan target 3-5 juta dosis suntikan per hari jika stok vaksin kurang? Bahkan beberapa daerah sudah mengeluhkan kekosongan vaksin. Jangan sampai kekosongan vaksin menjadi hambatan dalam percepatan herd immunity," katanya yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari DPR RI, Jumat, 6 Agustus 2021.

Ia mengatakan bahwa pemerintah harus memiliki strategi dan upaya ekstra guna mencukupi kebutuhan vaksin di daerah.

Netty Prasetiyani Aher menyarankan untuk mengoptimalkan peran sebagai anggota Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) agar lebih banyak mendapatkan stok vaksin gratis.

“Lakukan percepatan pengadaan vaksin, antara lain melalui skema vaksin hibah dari WHO atau negara sahabat lainnya. Optimalkan peran sebagai anggota Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) agar lebih banyak mendapatkan stok vaksin gratis," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat