kievskiy.org

Relawan Pertanyakan Siapa yang 'Membisiki' Luhut Pandjaitan Hapus Angka Kematian Covid-19

Ilustrasi - Korban yang ditinggalkan orang terkasih akibat Covid-19 menangis di permakaman.
Ilustrasi - Korban yang ditinggalkan orang terkasih akibat Covid-19 menangis di permakaman. /Reuters Reuters

PIKIRAN RAKYAT - LaporCovid-19, koalisi masyarakat pemantau penanganan Covid-19 di Indonesia, tak habis pikir dengan keputusan Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menghapus angka kematian sebagai indikator penanganan Covid-19.

Luhut Pandjaitan mengatakan, keputusan dihapusnya angka kematian sebagai indikator penanganan Covid-19 dilakukan karena selama ini terjadi masalah input data yang menyebabkan distorsi penilaian.

"Evaluasi tersebut kami lakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian karena kami temukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang sehingga menimbulkan distorsi dalam penilaian," kata Luhut Pandjaitan dalam konferensi pers virtual yang diunggah kanal Youtube Sekretariat Kabinet pada 9 Agustus 2021.

Keputusan itu ramai dikritik masyarakat, LaporCovid-19 bahkan menilai hal itu sebagai keputusan ngaco.

Baca Juga: Lionel Messi Ungkap Alasan Pilih Gabung PSG daripada Man City

Timbul kecurigaan ada pihak yang 'membisiki' Luhut Pandjaitan untuk menghapus angka kematian sebagai indikator penanganan Covid-19.

"Makin jauh dari sains, makin lama kita terjebak dalam pandemi, tipikal orang yang kalau ada masalah bukan diselesaikan, tapi malah kabur," kata LaporCovid-19 menanggapi pemberitaan soal dihapusnya angka kematian, melalui cuitan di akun Twitter @LaporCovid pada 10 Agustus 2021.

"Pak Luhut itu dengar siapa ya? Sampai ambil keputusan ngaco begitu?" ujar mereka lagi.

Baca Juga: Cek Fakta: Virus Covid-19 Mematikan Tapi Korban Tewas Selalu di Rumah Sakit? Simak Faktanya

Cuitan LaporCovid-19 soal dihapusnya angka kematian.
Cuitan LaporCovid-19 soal dihapusnya angka kematian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat