YOGYAKARTA, (PRLM).- Memperingati hari pahlawan, puluhan mahasiswa menjadi pahlawan sampah dengan turun ke Kali Code, tepatnya di bawah Jembatan Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menaruh perhatian terhadap lingkungan. Mahasiswa yang tergabung dalam Karya Salemba Empat (KSE), sebuah paguyuban penerima beasiswa salemba tingkat nasional, turun ke Kali Code untuk memunguti sampah-sampah yang terbawa air. Mereka mengumpulkan sampah, memilah sampah organik dan anorganik kemudian mendaur ulangnya menjadi produk berharga jual. “Ada bros dari sampah plastik dan pupuk dari sampah organik,” kata penanggung jawab kegiatan Gerakan Pahlawan Sampah (GKS), Desi Rahayu (21), Senin (9/11/2015). Gerakan ini, kata dia, sebagai bentuk melawan sampah. Ia pun tidak memungkiri budaya membuang sampah pada tempatnya sekaligus memilah juga masih belum membudaya. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah di sungai yang sebenarnya berfungsi untuk irigasi. Seperti yang terlihat di Kali Code, sampah plastik tampak mendominasi. Plastik bungkus makanan tersangkut di bebatuan sehingga ada yang menghambat aliran. Peserta GPS bahkan ada yang menemukan sampah berupa boneka lalu mereka kumpulkan bersama sampah lainnya. “Kita mulai dari diri kita sendiri, menerapkan seminimal mungkin pembuangan sampah,” ujarnya. Begitu pula dengan hasil daur ulang sampah yang diproduksi. Anggota KSE jadi pioner untuk menggunakan bros atau pernak-pernik lain yang berbahan dasar sampah. Selain GPS, paguyuban penerima beasiswa ini juga mengajarkan cara pengolahan sampah pada masyarakat di sekitar Jembatan Teknik UGM, khususnya anak-anak. Mereka memberi pelatihan dengan harapan mampu menghasilkan karya yang dapat dijual. Desi mengatakan, jika warga sudah mampu memproduksi dan layak jual, KSE akan membantu pemasaran sampai mancanegara. "Sudah saatnya masalah sampah tidak melulu menjadi masalah pemerintah karena sebenarnya jika dimulai dari diri sendiri dan bertanggung jawab terhadap sampah kita sendiri masalah sampah tidak akan menjadi masalah genting," tuturnya. Sementara itu,Komunitas Untuk Jogja (KUJ), Wulan Fatimah Rohman, produk daur ulang sampah bisa menjadi pemasukan bagi warga di bantaran Kali Code. “Bisa dijual Rp3.000 dengan hanya modal tidak sampai Rp 300,” tutur mahasiswa Fakultas Biologi semester tujuh ini. Meski demikian, bagi dia yang terpenting adalah bagaimana memanfaatkan sampah yang terbuang di tempat-tempat umum. Jangan sampai sampah merusak pemandangan Jogja yang dikenal sebagai kota pelajar, budaya dan wisata. (Wilujeng Kharisma/A-147)***
Puluhan Mahasiswa Bersihkan Kali Code
![MEMPERINGATI hari pahlawan, puluhan mahasiswa menjadi pahlawan sampah dengan turun ke Kali Code, tepatnya di bawah Jembatan Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Kab. Sleman, Yogyakarta, Senin (9/11/2015). Kegiatan ini dilakukan sebagai gerakan pahlawan sampah.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/703x0/webp/photo/image/2015/11/lawansampah.jpg)
MEMPERINGATI hari pahlawan, puluhan mahasiswa menjadi pahlawan sampah dengan turun ke Kali Code, tepatnya di bawah Jembatan Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Kab. Sleman, Yogyakarta, Senin (9/11/2015). Kegiatan ini dilakukan sebagai gerakan pahlawan sampah.*
Terkini Lainnya
Tags
mahasiswa
Kali Code
sampah
Pahlawan
pelajar
modal
Jembatan
beasiswa
bantaran
UGM
irigasi
organik
harapan
plastik
Artikel Pilihan
Terkini
Komnas HAM Beberkan 6 Indikasi Pelanggaran HAM di Pulau Rempang, Berikut Daftarnya
Ada Anomali Perilaku Pemilih PKB dalam Survei IPS, Mayoritas Dukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024
Pemeran Film Dewasa Mengaku Didoktrin, Merasa Kena Tipu Muslihat Irwansyah
Aktor Film Dewasa Sindikat Kramat Tunggak Mengaku Tak Lakukan Hubungan Intim: Kita Itu Gimik
6 Kisi-Kisi Soal Tes Karakteristik Pribadi TKP di CPNS 2023: Ada Antiradikalisme
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Penerimaan CPNS dan PPPK Kemenkumham 2023 Dibuka Hari Ini, Simak Formasi dan Persyaratannya
Penyanyi Malaysia Bantah Jiplak Lagu Pok Ame Ame, Kita Punya Banyak Kesamaan!
AHY Minta Prabowo Subianto Lanjutkan Pencapaian Jokowi
Pemulung di TPS Darurat Sarimukti Dilarang Pungut Sampah, Bantuan Pemerintah Dipertanyakan
7 Janji Ganjar Pranowo jika Jadi Presiden, Pengamat Wanti-wanti Jangan Cuma Jargon
Pestapora 2023: Line-up dan Rundown Lengkap 22-24 September 2023
Pemilu di Depan Mata, Jawa Barat di Mana?
Curhat MUA Dituduh Curi Amplop Pengantin, Nyatanya Uang Raib oleh Saudara Empunya Pesta
Asian Games 2023: Indonesia Dikalahkan China Taipei, Wajib Kalahkan Korea Utara jika Ingin Lolos
Xi Jinping Bakal Buat Al Quran Versi China, Gabungkan Islam dengan Ajaran Konfusianisme
Kabar Daerah
Jadwal SIM Keliling Kota Bandung 1 Sampai 7 Juli 2024, Persyaratan dan Harga Terbaru
Liput Kepulangan Jamaah Haji Belitung, Dua Jurnalis Ini Tak Kuasa Membendung Air Mata
Kalahkan BIN O2C, Bravo Jakarta Juara Kejurnas Voli U-17 2024!
Cek Penerima Bansos bukan BPUM BRI 2024, untuk PKH Cair Rp2,4 Juta: Begini Cara dan Syarat Pengajuannya
Bukan Suramadu! Jembatan Mewah di Surabaya yang Telan Uang Rakyat Rp200 M itu Ternyata 'Warisan' Mensos Risma
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022