PIKIRAN RAKYAT - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), mengkritik penampilan dan isi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi). KontraS menyinggung apa yang dilakukan Presiden Jokowi hanya pencitraan saja.
KontraS berpandangan, rutinnya Presiden Jokowi memakai pakaian adat dalam pidato kenegaraan sejak tahun 2017, hanya gimmick. Sementara pemberian hak masyarakat adat dalam menyampaikan aspirasi di tengah banyaknya program pembangunan di daerah masih dinilai abai.
"Hanya menjadi gimmick semata dan pencitraan,” kata Fatia dalam diskusi virtual pada Selasa, 17 Agustus 2021.
Akan tetapi kata dia, apa yang menjadi masalah yang masyarakat adat itu sendiri tak pernah diperhatikan.
“Bagaimana hak masyarakat adat? Tidak pernah diperhatikan di tengah banyaknya pembangunan yang tidak juga melibatkan partisipasi publik,” sambung Fatia.
Dia lantas menantang Presiden Jokowi atas kebijakan yang diambil saat penyelenggaraan PON Papua yang semakin dekat.
Fatia menilai pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 di Papua, terlalu dipaksakan. Saat ini sudah triliunan anggaran negara dihabiskan untuk penanganan Covid-19, akan tetapi di tengah masih tingginya kasus, malah seakan memaksakan PON di Papua tetap dilangsungkan.
Kata dia, keputusan pelaksanaan PON di sana dinilai tidak memperhatikan situasi masyarakat.