JAKARTA, (PRLM).- Yayasan Suluh Nuswantara Bakti (YSNB) kembali melaksanakan Diskusi Panel Serial ke-5 dengan tema baru yaitu “Dinamika Proses Keindonesiaan”. Dalam diskusi serial kali ini, hadir sebagai pembicara adalah Dr. Faisal Basri. Pembicara kedua yaitu Prof. Dr. Benny H Hoed yang sedianya hadir menyampaikan materi, namuna beliau telah dipanggil Tuhan YME. Dari disikusi itu, ada kesimpulan bahwa Kelas Menengah di dunia termasuk Indonesia, pada dasarnya merupakan motor penggerak dinamika suatu masyarakat. Hal ini karena dari kalangan mereka inilah, tumbuh dan berkembangnya gagasan dan kiprah yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Sayangnya peran kelas menengah khususnya di Indonesia, belum dapat berperan menjadi kekuatan dinamik untuk mewujudkan suatu masyarakat yang sejahtera bagi seluruh lapisan dan kalangan yang ada dalam batang tubuh bangsa ini. Padahal telah menjadi rahasia umum, jika hampir semua jenis ideologi ekonomi pernah dicoba di Indonesia yang didukung oleh didalamnya kelas menengah di Indonesia. Karena itu, masyarakat kelas menengah di Indonesia kini perlu melakukan perubahan untuk segera membantu persoalan yang nyata di depan mata. Seperti: Pengelolaan Sumber Daya Alam, Melindungi rakyat dari ganasnya pasar dan globalisasi, Tidak mempertentangkan peran negara dan peran pasar, dan Memperkuat jantung perekonomian. Menurut Faisal Basri, banyak fenomena yang patut disikapi terkait semakin banyaknya impor pangan dan produk manufacturing, serta energi. Fenomena maraknya impor tersebut dimulai pada tahun 2007 hingga saat ini. “Bagaimana kita bisa compatable dengan dunia jika banyak barang banyak impor di Indonesia,” kata Basri. Karena itu Faisal Basri mengharap agar nasionalisme harus segera diperkuat. Nasionalisme disini adalah pencerminan dari tekad suatu bangsa untuk memperkokoh eksitensi negaranya dan memajukan kehidupan rakyatnya di tengah pergaulan masyarakat dunia yang terbuka dan berkeadaban, dengan melakukan tindakan-tindakan yang memperkuat peran negara dalam melayani masyarakatnya. Faisal Basri juga mengingatkan jika di Indonesia pada saat ini, lebih banyak sebagai Strata Menengah daripada Kelas Menengah. Strata Menengah lebih bersifat konsumtif sedangkan Kelas Menengah lebih bersifat kritis dan mau menyinari lingkungannya. Sementara itu, Pontjo Sutowo menyatakan jika hingga saat ini ekonomi nasional masih bercorak ekonomi kolonial, yaitu bertitik berat pada ekspor bahan mentah dan mengimpor barang jadi. Kenyataan itu lebih diperparah dengan dipraktekkannya faham neo-liberalisme dalam kebijakan pemerintah. “Sesungguhnya kita belum siap bersaing dalam suatu sistem pasar bebas yang benar-benar terbuka,” ujar Pontjo Sutowo. Dalam paparan Prof. Dr. Benny H Hoed yang disampaikan Ketua SC YSNB Bagiono DS menyatakan jika Kelas Menengah terdiri dari lima kelompok besar. Yaitu, bermodal ekonomi, bermodal budaya intelektual, budaya politik, budaya birokrasi dan budaya seni.(Munady/A-147)***
Kelas Menengah Merupakan Motor Penggerak Dinamika Masyarakat
![YAYASAN Suluh Nuswantara Bakti (YSNB) kembali melaksanakan Diskusi Panel Serial ke-5 dengan tema baru yaitu “Dinamika Proses Keindonesiaan”.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/703x0/webp/photo/image/2015/12/diskusipanel.jpg)
YAYASAN Suluh Nuswantara Bakti (YSNB) kembali melaksanakan Diskusi Panel Serial ke-5 dengan tema baru yaitu “Dinamika Proses Keindonesiaan”.*
Terkini Lainnya
Tags
diskusi
menengah
Faisal Basri
fenomena
produk
panel
materi
eneri
impor
ideologi
birokrasi
ekspor
Artikel Pilihan
Terkini
Begini Reaksi Istana Usai Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dipecat DKPP Buntut Kasus Asusila
Nama Vincent Rompies dan Desta Muncul di Putusan Kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Semakin Inovatif, Kopra by Mandiri Ungguli Kompetitor di Bisnis Solusi Korporasi
Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dipecat DKPP, Terbukti Lakukan Tindak Asusila
Gibran Rakabuming Ajak Raffi Ahmad Blusukan di Jakarta, Bagi-bagi Susu dan Buku Tulis
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Hacker Bakal Pulihkan Data PDN Cuma-cuma, Kasihan Lihat Tak Becusnya Pemerintah Indonesia
Isi Pesan Hacker PDNS 2 untuk Pemerintah dan Rakyat Indonesia, Maaf dan Peringatan
Hasil Timnas Indonesia U-16 vs Australia: Main dengan 10 Pemain, Garuda Merah Putih Tahan Imbang Australia 2-2
Cara Cek Penerima Bansos PKH Juli 2024 Lewat HP
Prediksi Skor Kosta Rika vs Paraguay di Copa America 3 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Prediksi Skor Rumania vs Belanda 2 Juli 2024: Berita Tim, Head to Head, dan Susunan Pemain
Prediksi Skor Portugal vs Slovenia di Euro 2 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Prediksi Skor Prancis vs Belgia di Euro 1 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Prediksi Skor Brasil vs Kolombia di Copa America 3 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Masa Jabatan Sekda Karawang Berakhir, Acep Jamhuri Mundur dari ASN Demi Maju Pilkada 2024
Kabar Daerah
In memoriam Ardiansyah Eboe: Pejuang hak-hak difabel di Bulukumba
Tim Penilai Evaluasi Kinerja Kecamatan Kabupaten Siak Kunjungi Pusako
Punya Wisata Kota Tua, tapi Surabaya Bukan Kota Tertua di Indonesia! Simak Jejak Sejarah 6 Kota Legendaris Ini
Forum Kerukunan Umat Beragama Sulsel Siap Bantu Pemerintah Sejukkan Pilkada 2024
Transisi Kepemimpinan Pengadilan Tinggi Agama Kepri: Sutomo Pamit, Suhadak Siap Bertugas
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022