kievskiy.org

Sebagian Pasien RSUD Al-Ihsan tak Bisa Salurkan Hak Politik

PETUGAS TPS 38 membawa kotak suara menuju ruang perawatan pasien di Ruang Lukman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan, Jln. Ki Astramanggala, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (9/12/2015). Sosialisasi yang kurang menyebabkan pasien dan keluarganya yang tidak membawa formulir A5 tidak menggunakan hak pilihnya. Pasien dan keluarganya banyak yang tidak menukar formulir C6 ke A5 sehingga tidak bisa diakomodir. Surat suara yang digunakan hanya satu dari 58 lembar yang disediakan TPS 38.*
PETUGAS TPS 38 membawa kotak suara menuju ruang perawatan pasien di Ruang Lukman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan, Jln. Ki Astramanggala, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (9/12/2015). Sosialisasi yang kurang menyebabkan pasien dan keluarganya yang tidak membawa formulir A5 tidak menggunakan hak pilihnya. Pasien dan keluarganya banyak yang tidak menukar formulir C6 ke A5 sehingga tidak bisa diakomodir. Surat suara yang digunakan hanya satu dari 58 lembar yang disediakan TPS 38.*

SOREANG, (PRLM).- Sebagian pasien dan keluarganya termasuk pegawai di RSUD Al-Ihsan Baleendah terpaksa tidak bisa menyalurkan hak politiknya dalam pilkada ini. Hal itu disebabkan, para pasien dan keluarga pasien di rumah sakit itu tidak membawa formulir A5 sebagai pengganti formulir C6. Hanya ada 1 orang keluarga pasien yang membawa formulir A5 atas nama Nurhayati. Dia pun menyalurkan hak politiknya. “Kebanyakan warga yang berada di rumah sakit ini memang tidak memberikan hak suaranya. Kebanyakan karena tidak membawa berkas A5 dan kurangnya sosialisasi baik dari pihak rumah sakit maupun KPU Kabupaten Bandung,” ungkap Ketua PPS di TPS 38 Baleendah, Aep Bambang, Rabu (9/12/2015). Dikatakan Aep, dari 2 jam berkeliling ke setiap ruangan di RSUD Al-Ihsan ini, pihaknya hanya mendapatkan 1 orang yang membawa formulir A5. Sebagian besar warga mengaku tidak mengetahui bahwa formulir C6 ini harus digantikan dengan formulir A5 jika ingin mencoblos di TPS berbeda. “Sebenarnya kami ingin mengakomodir hak politik pasien atau keluarga pasien yang saat ini tidak bisa hadir di TPSnya masing-masing dengan menyediakan TPS keliling. Namun sayang, karena kurangnya sosialisasi, pasien dan keluarganya yang sedang menunggu di rumah sakit ini tidak bisa menyalurkan hak politiknya di TPS keliling ini. Keluarga pasien bisa menyalurkan hak politiknya di TPS sesuai domisilinya,” ungkap dia. (Ecep Sukirman/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat