PIKIRAN RAKYAT - Awal menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos)setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Desember 2020 tahun lalu, Tri Rismaharini mengaku sangat berat.
Bahkan di awal-awal Risma mengaku malu saat bertemu dengan staf di Kementerian Sosial (Kemensos).
Hal ini dilontarkan Risma saat berpidato dalam acara Pemberian Penghargaan kepada Aparat Penegak Hukum atas Perannya dalam Penyelamatan Keuangan Negara terkait Bantuan Sosia, di Kemensos, Selasa, 24 Agustus 2021.
"Terus terang saya ingin menyampaikan saat saya menjadi menteri berat sekali rasanya bahkan pada saat saya bertemu staf saya pake tag kemensos saja malu," katanya.
Baca Juga: Rekam Jejak Hakim yang Vonis Djoko Tjandra, Beri Diskon Jaksa Pinangki
Setelah menjabat sebagai Mensos, ia kemudian langsung membangun koordinasi dengan sejumlah instansi lain, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Kejaksaan Agung. Koordinasi ini dilakukan mengingat banyak sekali dugaan penyelewengan bansos.
Dia ingat, awal-awal laporan itu yang masuk hanya ada satu atau dua laporan namun belakangan berkas pengaduan yang masuk menumpuk bahkan kalau diilustrasikan bisa sampai satu meter.
"Nggak mungkin kami tangani sendiri jadi kami minta kepolisin dan kejagung membantu kami," tuturnya.
Terkait dengan laporan ini, Risma menyebut bisa datang dari kepala desa dan masyarakat umum.