kievskiy.org

PAN Masuk Koalisi, PKB Ingatkan Jokowi Soal Reshuffle, Singgung Kegemukan dan Masalah di Detik-detik Akhir

Pertemuan yang dilaksanakan secara periodik antara Presiden Jokowi dengan para ketua umum partai politik pendukung pemerintah. Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid bahkan menyinggung soal kegemukan dan mewaspadai di detik-detik akhir yang berpotensi menimbulkan masalah.
Pertemuan yang dilaksanakan secara periodik antara Presiden Jokowi dengan para ketua umum partai politik pendukung pemerintah. Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid bahkan menyinggung soal kegemukan dan mewaspadai di detik-detik akhir yang berpotensi menimbulkan masalah. /Instagram.com/@bumegabercerita


PIKIRAN RAKYAT - Masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi partai koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi), justru membuka kemungkinan adanya reshuffle kabinet. Rencana ada bagi-bagi kue ini sepertinya terendus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Meski tak menyebut langsung akan ada reshuffle kabinet, akan tetapi PKB menyatakan hal itu sesuai dengan kebijakan Jokowi sebagai presiden.

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid bahkan menyinggung soal kegemukan dan mewaspadai di detik-detik akhir yang berpotensi menimbulkan masalah.

Masuknya PAN dikatakan Jazilul akan menambah optimistis pemerintah dalam menghadapi masalah yang terjadi. Akan tetapi terkait kabinet, Jazilul Fawaid mengatakan tak masalah jika Jokowi akan merombak susunan kabinet setelah PAN bergabung.

Baca Juga: Erdogan Serukan Umat Islam Melawan Ketidakadilan: Muslim Harus Bertanggung jawab Atas Perdamaian

Dia mengingatkan, jika benar reshuffle kabinet terjadi, hendaknya didasarkan pada kinerja menteri. Dia tak ingin ada kesan reshuffle kabinet sekadar untuk bagi-bagi kursi.

Jazilul Fawaid mengatakan, PKB akan menghormati semua keputusan persiden terkait kabinet yang menjadi tanggung jawabnya.

"Jika Presiden mau mengganti kursi menteri, hari ini, silakan dengan hormat," kata dia.

Baca Juga: KPK Klaim Bingung Tak Bisa Tangkap Harun Masiku, Bambang Widjojanto: Menyesatkan

"Yang menjadi tolok ukurnya kemampuan kinerja kabinet yang di-reshuffle untuk menghadapi kondisi yang ada," kata Jazilul dalam keterangan tertulis pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat