kievskiy.org

Jokowi Ingin Pos Perbatasan Jadi Kebanggaan

JAKARTA, (PR).- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pos perbatasan Indonesia menjadi kebanggaan. Dia mengatakan Indonesia harus menunjukkan bahwa perbatasan adalah jendela, halaman muka Indonesia, dan orang masuk ke negara ini harus merasakan bahwa Indonesia negara besar. "Kita juga ingin menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar, dan itu harus ditunjukkan dalam sebuah infrastruktur fisik yang menunjukkan bahwa memang kita besar, sehingga jadi sebuah kebanggaan. Kita harus menunjukkan bahwa perbatasan adalah jendela, halaman muka kita, dan orang masuk ke negara kita merasakan bahwa ini negara besar," kata Jokowi saat melakukan peninjauan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu 23 Maret 2016, seperti dalam keterangan pers Tim Komunikasi Presiden yang diterima "PR" di Jakarta. Saat melakukan peninjauan, Jokowi didampingi Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis. Jokowi kembali menegaskan, pembangunan infrastruktur tidak hanya berpusat di Jawa tetapi dimulai dari pinggiran atau kawasan perbatasan. Dia ingin titik-titik pertumbuhan ekonomi itu ada di pinggiran, seperti Kalimantan, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua. Dalam kunjungan pertamanya ke PLBN Entikong, Kalimantan Barat, 21 Januari 2015 lalu, Jokowi sudah memerintahkan untuk membangun kawasan perbatasan itu supaya menjadi lebih maju. Waktu itu, Jokowi melihat dan mendapat informasi, Entikong sudah lebih dari 25 tahun tidak diperhatikan. Sehingga pelayanannya, fisik fasilitas umum dan pelabuhannya memang sangat jauh kalau dibandingkan dengan Malaysia. Hari ini, saat dia kembali meninjau PLBN Entikong, dia menemukan pembangunannya belum rampung. Namun, dia yakin hasilnya akan lebih baik. "Ini belum jadi, ini akan diselesaikan pada akhir tahun 2016. Saya pastikan lebih baik dari yang lalu, lebih besar dari yang lalu, dan lebih baik daripada yang di sana (Malaysia)," kata Jokowi. Proyek pembangunan PLBN Entikong di Kabupaten Sanggau berlangsung selama 12 bulan sejak 11 Agustus 2015 dan ditargetkan selesai akhir tahun 2016. Proyek senilai Rp 152,49 miliar ini dikerjakan di atas lahan seluas 80.003 meter persegi dan rencananya akan dibangun PLBN dengan luas bangunan seluas 19.493 meter persegi di zona inti, subinti, dan pendukung. Selain pos perbatasan, akan dibangun pula pasar sebagai sentra ekonomi bagi masyarakat. Pemerintah ingin ada kegiatan ekonomi besar di sana, akan ada pula pasar yang modern. Pembangunan PLBN di Entikong Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat ini menurut Jokowi sangat strategis karena Entikong gerbang utama yang strategis untuk lalu-lintas kegiatan perekonomian antara Indonesia dan Malaysia. Revitalisasi PLBN juga bertujuan meningkatkan efektivitas dan mobilitas orang, logistik, dan barang dari kedua negara yang terbilang tinggi. Selain di Entikong, PLBN lainnya yang juga tengah dibangun di antaranya di wilayah Aruk dan Nanga Badau.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat