kievskiy.org

1 Juni Sudah Seharusnya Jadi Tanggal Merah

JAKARTA, (PR).- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna secara pribadi berpendapat, peringatan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila dan setiap 1 Juni dijadikan hari libur nasional sudah tepat. Bahkan, menurut dia, peraturan atas hal itu seharusnya sejak lama ditetapkan. Dia mengatakan, bangsa Indonesia meliburkan hari-hari tertentu lainnya tetapi sampai saat ini belum meliburkan hari yang berkaitan dengan dasar negara. "It's long overdue, seharusnya dari dulu, kita sangat mendukung ya (kalau aturannya ada). Karena bagaimanapun tidak dapat dinafikan sejak pidato presiden, sejak pidato Bung Karno, di situlah ide karena pertanyaan pimpinan sidang, Dr. Radjiman Wedyodiningrat, kalau negara kita mau merdeka apalah dasarnya? Yamin pidato, Sutomo pidato, Bung Karno pidato, lahirlah," kata Yasonna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 30 Mei 2016. Menurut Yasonna, jika membaca pidato Bung Karno, pidato itu sangat sistematis, terstruktur dan betul-betul membahas dasar negara. Yasonna juga mengatakan, ada proses yang berkembang termasuk 22 Juni 1945 saat Piagam Jakarta lahir, dan seterusnya. "Jadi itu semua dalam satu rangkaian, tapi lahirnya Pancasila di pidato 1 Juni 1945. Finalnya, menjadi satu format konstitusi melalui satu proses. Itu sangat jelas, jadi saya secara pribadi sangat menghormati itu," katanya. Mantan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ini juga berpendapat, peringatan hari yang menyangkut ideologi negara sudah sewajarnya dihargai. Dengan diperingati sekaligus diliburkan, menurut Yasonna, hal itu menunjukkan bangsa Indonesia mengingat punya ideologi yang mengikat warga sebagai anak-anak bangsa yang memiliki dasar negara, Pancasila, sebagai pandangan hidup bangsa. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan dia akan mengikuti apa pun keputusan presiden mengenai 1 Juni. Jika ditetapkan sebagai libur pun pun menurut dia, bukan berarti sekadar libur. Hal yang sangat penting kata Tjahjo, 1 Juni harus diperingati oleh bangsa dan negara. Hal itu menurut dia harus diluruskan. Tjahjo mengatakan peringatan itu proses yang cukup panjang. "Kita hari batik, hari air saja diperingati, masak hari lahirnya Pancasila sebagai dasar negara tidak. Itu saja intinya," kata Tjahjo. Sementara itu, Istana belum berkomentar perihal progres regulasi untuk penetapan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila. "Belum tahu, belum tahu, belum tahu. Saya nggak mau nanti dikutip salah, seperti kayak salah satu koran. Saya nggak ngomong loh. Belum tahu karena memang belum tahu walaupun ikut membahas tapi belum tahu," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat