kievskiy.org

Kapolri: 90 Persen Orang yang Tertembak Itu Santoso

JAKARTA, (PR).- Kapolri Tito Karnavian menegaskan dengan melihat ciri-ciri dan kesaksian orang yang pernah bertemu teroris Santoso, salah satu orang yang tertembak Satuan Tugas Tinombala, satuan tugas gabungan TNI dan polisi di Poso, Sulawesi Tengah kemarin adalah buronan teroris Santoso. Namun, pemerintah akan memeriksa lagi setelah jenasah sampai di RS Bhayangkara.

"Basri (terpidana teroris yang melarikan diri) kan punya tato ya. Banyak tato di badannya. Dulu 2007 pernah kita tangkap. Jadi tato-tatonya juga mirip dengan Basri jadi kita duga basri. Jadi kita duga, sekarang 80-90 persen dia adalah Santoso, satunya lagi 70 persen adalah Basri," kata Tito di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2016.

Dua atau tiga jam mendatang, kata Tito, setelah jenasah tiba di RS Bhayangkara, jenasah akan segera dibersihkan. Sehingga akan ada keterangan yang lebih akurat lagi. Sementara ini jenasah sudah sampai dari TKP di hutan-hutan Pegunungan Tambarana. Jenasah akan, dievakuasi ke Bandara Mutiara di Palu menggunakan helikopter.

Tito menyebut jenasah itu 90 persen Santoso karena dari hasil pengenalan wajahnya dan ciri-cirinya lain baik oleh anggota yang kenal dengan dia, maupun beberapa orang saksi yang mengenal Santoso. Sehingga, sementara jenasah dianggap positif adalah Santoso.

"Tapi masih ada tahapan lain. Setelah dari bandara ke RS Bhayangkara, dibersihkan lagi. Di situ nanti ada saudaranya dan ada keluarganya, ada kepala lingkungannya. Ada tersangka-tersangka yang sekarang ini sedang ditahan saat ditangkap dalam operasi Tinombala," kata Tito.

Tito mengatakan ada lima orang tersangka yang sekarang ditahan di Polda Sulteng. Mereka nantinya akan diminta melihat jenasah yang diduga Santoso itu. "Nanti mungkin satu atau dua jam mendatang kita akan mendapatkan lagi kembali konfirmasi, iya atau tidaknya Santoso dari saksi-saksi ini. Tapi saya ulangi, dari sejumlah saksi-saksi awal, yang ada di Bandara dan saat anggota-anggota yang mengenal yang bersangkutan, karena dulu pernah ditangkap tahun 2005 ya. Jadi sementara ini dia adalah Santoso," kata Tito.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat